Manado, Barta1.com – Media online yang berbasis di Sulawesi Utara, Barta1.com didukung Internews mengelar kegiatan Kemah Lingkungan bertema ‘Jaga Lingkungan’ dilaksanakan di Pantai Buntong Tateli, Kota Manado, Sulut, Sabtu (25/2/2023).
Kegiatan yang diikuti oleh 75 peserta itu membahas terkait pembangunan, investasi dan keseimbangan ekologi pesisir. Kemudian, bagaimana menjaga hutan untuk kehidupan. Berikutnya, membahas tantangan dan tips meliput isu lingkungan dan menjaga hutan serta kehidupan.
Tampil sebagai pemantik pada sesi pertama, akademisi Politeknik Negeri Nusa Utara, Prof Frans Gruber Ijong dan perwakilan Save Sangihe Island (gerakan masyarakat Sangihe melawan perusahan tambang), Alfred Pontolondo.
“Sampai hari ini dalam rencana jangka panjang Pemkab Sangihe tidak ada menyebutkan soal industri tambang. Artinya bahwa Sangihe tidak boleh ada perusahan tambang yang beroperasi,” ujar Prof Ijong yang juga Staf Khusus Bupati Sangihe.
Alferd Pontolondo lebih fokus penyampaikannya soal bagaimana menggalang gerakan masyarakat melawan perusahan tambang PT Tambang Mas Sangihe. “Yang saya bangga bahwa ibu-ibu seperti Maria Piters ikut memberikan andil yang luar biasa dalam gerakan melawan perusahan tambang tersebut. Saya kira semangat ini harus terus dinyalakan jangan sampai redup,” katanya di hadapan puluhan peserta Kemah Lingkungan yang mayoritas adalah mahasiswa dan pegiat lingkungan.
Kemudian, sesi kedua tampil adalah Finda Muthar (Koordinator SIEJ Simpul Sulut), Fransiskus Talokon (Ketua AJI Manado), dan Kristian Oka Prasetyadi (jurnalis Harian Kompas). Ketiganya berbagi bagaimana tantangan dalam meliput isu-isu lingkungan yang selama ini mereka lakukan.
“Isu lingkungan tidak seksi dalam pemberitaan media. Berbeda dengan isu politik, pemerintahan, huburan dan lain-lain. Maka jurnalis lingkungan punya tantangan sendiri dalam meliput,” kata Finda Muhtar, sehari-hari Pemred BeritaManado.com.
Daud Muaja, salah satu peserta Kemah Lingkungan, mengungkapkan, kegiatan Kemah Lingkungan yang dibuat oleh Barta1.com bersama Internews sangatlah baik, apalagi pembahasan terkait lingkungan. “Sebagai anak muda pastinya terdorong untuk ikut menjaga lingkungan, apalagi terkait masalah ekologi yang sudah disentil oleh beberapa pemantik. Bahwa, kita harus memiliki prinsip dalam menjaga alam kita dari kerusakan, apalagi soal pertambangan,” tutur Muaja.
Menurutnya, manusia tidak bisa lepas dari kehidupan alam. Manusia akan terus bergantung terhadap lahan yang bisa dimanfaatkan untuk sebuah peradaban. Jika alam hancur akibat pertambangan, maka regenerasi selanjutnya akan sulit melihat lahan digunakan untuk bercocok tanam yang berkelanjutan.
“Menjaga alam butuh prinsip dan konsistensi, bukan sekedar pamor belaka. Seperti, yang dikatakan oleh pak Alfred Pontolondo kemarin. Maka kita harus bersatu padu mengusir para ‘penjajah’ di daerah kita, yang mau menghancurkan daerah kita,” tegasnya.
Maka dari itu, mari belajar dari beberapa tempat yang daerah yang di eksploitasi. Karena apa yang dilakukan oleh manusia hari ini, akan berpengaruh di masa depan. Entah itu, baik ataupun buruk bagi generasi selanjutnya. “Jika bukan kita yang berjuang dari saat ini, siapa lagi,” singkatnya.
Mahasiswa Politeknik Negeri Manado ini juga menyebutkan permasalahan lingkungan masih cukup banyak di daerah ini. Selain tambang, ada reklamasi yang merusak ekosistem bawah laut, dan merampas ruang hidup masyarakat, apalagi mereka yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
“Reklamasi tejadi dimana-mana, dan sudah mengancam kehidupan masyarakat. Terlihat hukum kita saat ini seperti melindungi para investor yang mau merampas kehidupan masyarakat, khususnya para nelayan. Saya tidak habis pikir apa yang dimaksud oleh pemerintah dan investor, tanpa melihat masyarakat dari segi kemanusiaannya,” ujar Muaja.
Sekiranya, dari kegiatan ini, sebagai peserta berharap peran jurnalis makin masif lagi dalam mengawal isu-isu lingkungan serta membantu masyarakat kecil untuk mempertahankan ruang hidupnya.
Agustinus Hari, Pemred Barta1.com saat membuka secara resmi kegiatan Kemah Lingkungan mengatakan media punya peran penting dalam menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari. “Sehingga lewat program yang di-support Internews ini berharap peserta makin cinta dan menjaga lingkungan hidup di sekitar kita,” ujarnya.
Penulis : Meikel Pontolondo
Discussion about this post