Talaud, Barta1.com – Komunitas Taloda Wanuau melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pelestarian bahasa daerah, Selasa (17/01/2023).
Di tengah derasnya arus globalisasi, bahasa lokal atau bahasa daerah kian terancam. Hal ini merangsang semangat Komunitas Taloda Wanuau untuk melestarikan bahasa daerah.
Godfried Tumpua, S.IP, penggagas Komunitas Taloda Wanuau mengatakan, eksistensi bahasa daerah wajib dilindungi karena merupakan warisan sekaligus identitas bangsa.
Ia menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mendorong para penutur lokal mewariskan bahasa ibu ke generasi berikutnya.
“Bahasa daerah di Indonesia banyak yang berstatus kritis. Hal tersebut disebabkan hilangnya penutur utama yang tidak lagi menggunakan dan mewariskan kepada generasi berikutnya,” ujar Timpua.
Lebih lanjut soal penggunaan media sosial, Timpua Menerangkan, langkah ini dilakukan untuk menyasar para penutur bahasa Talaud.
“Media sosial menjadi sarana untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan para penutur bahasa Talaud di berbagai penjuru. Saat kita berbicara menggunakan bahasa daerah, maka kita sudah melestarikan bahasa daerah tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, Timpua menuturkan, tak hanya media sosial yang menjadi pendekatan dalam upaya pelestarian bahasa daerah.
“Ada metode lain yang digunakan selain memanfaatkan media sosial. Akan diagendakan diskusi dengan model menggunakan bahasa daerah, bahasa Talaud. Sasarannya luas. Sekolah, Perkantoran dan tempat berkumpulnya masyarakat ,” tukasnya.
Ia berharap, lebih banyak lagi masyarakat yang bergabung dengan komunitas Taloda Wanuau agar bisa berjalan bersama dalam perjuangan pelestarian bahasa daerah.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post