Biru, sebuah nama sarkastik untuknya. Ia aktor sekaligus sutradara teater yang telah menyutradarai dan memerankan berbagai tokoh dalam lakon karya pengarang dunia seperti Slawomir Mrozek hingga Jhon Kirn.
Dalam sejarah teater modern di Sulawesi Utara, dramawan yang aslinya bernama Randy Reza Datangmanis ini adalah generasi keempat yang mewarnai panggung teater Sulut yaitu di atas tahun 2000. Selain sebagai aktor dan sutradara, ia juga menulis lakon di antaranya: Akhelos dan Lentera Cahaya.
Lahir di Manado, 18 Juli 1991. Menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 78 Manado pada 2003, SMP Negeri 7 Manado 2006, SMK Negeri 2 Manado 2009. Kini bekerja di bidang telekomunikasi dan jaringan internet.
Pertama mengenal teater pada tahun 2006 menjadi aktor dalam naskah “Keranda Proklamasi “ karya Christian Lumenta yang dipanggungkan Teater Psycho dalam acara pentas seni yang diselenggarakan oleh Teater Karangmantra.
Pada 2007 pentas jalan bersama Teater Psycho di kelurahan Teling Tingkulu dalam rangka 17 Agustus 2009. Berperan sebagai Kaba di panggung Festival Seni Pemuda GMIM (FSPG) dalam lakon “Babel Edenia” karya dan sutradara Vick Chenorre.
Dalam pentas produksi Paskah Teater Benteng ia berperan sebagai Simon dalam lakon “Penyaliban” karya dan sutradara Christian Lumenta pada 2010. Berperan Sebagai pemimpin paduan suara dalam lakon “Antigone” karya Sophokles disutradarai Vick Chenorre.
Berperan sebagai Gagak dalam lakon “Universitas Orang-orang Mati” karya Irwan Jamal yang disutradarai Christian Lumenta pada 2014 dalam pentas produksi bersama teater Muda Manado di Gedung Kesenian Bitung, di Gedung Kesenian Pingkan Matindas Manado serta di Teater Hall Sastra Unsrat.
Sebagai Radhamantus dalam lakon “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” karya Nicolo Machiaveli yang disutradara Vick Chenorre. Berperan sebagai Kayafas pada Pentas Prosuksi Paskah di Tondano dalam lakon “Penyaliban” di sutradarai Jeffrey Luntungan.
Berperan sebagai kakek dalam lakon “Revolusi Lonceng” karya dan sutradara Vick Chenorre pada Festival Teater Amurang yang diikuti MTH. Berperan sebagai Teirisias dalam lakon “Antigone” karya Sophokles yang disutradarai Vildy Timbalino, sekaligus meraih Pembantu aktor terbaik di ajang PSR.
Berperan sebagai Pejuang pada pentas Kolosal “Puisi Peatrikal “Tanah Air Mata” oleh MTH yang disutradarai Vick Chenorre di Gereja Sentrum Manado.
Berperan sebagai Primus dalam lakon “Primus Senja” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Richard Juandy Salensehe pada 2017 dalam festival Teater Akhir tahun se Provinsi Sulut.
Berperan sebagai Engelberd dalam lakon “Penyesalan Tak Berujung” karya Leonardo Axel Galatang disutradarai Richard Juandy pada PSR .
Terpilih- sebagai Pembantu Aktor Terbaik 2015 dalam lakon “Babel” karya Vick Chenore, lalu sebagai aktor terbaik PSR dalam peran Junus pada lakon “Junus” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Vick Chenorre tahun 2016.
Karya-karya penyutradaraannya antaranya: : “Akhelos” dipentaskan pada FSPG 2014. “Lentera Cahaya” dipentaskan pada Pesta Seni Remaja GMIM 2011. Menyutradarai lakon “Babel Edenia” karya Vick Chenorre, untuk FSPG 2012. Menjadi asisten sutradara lakon”Babel” karya dan sutradara Vick Chenorre pada PSR 2012.
Sebagai asisten sutradara dalam lakon “Nabi Kembar” karya Slawomir Mrozek yang disutradara Vick Chenorre pada tahun 2013. Sebagai aktor dan sutradara dalam pergelaran Teater Psycho bersama BNN Tondano dan Manado.
Menyutradarai “The Cell” sebuah lakon karya Jhon Kirn untuk FSPG. Menjadi asisten sutradara dalam pentas Produksi Teater Benteng untuk lakon “Puisi Pengharapan” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Ando Somba.
Sebagai ass sutradara lakon “Ijinkan Aku Membunuh” karya Leonardo Axel Galatang yang disutradarai Richard Juandy Salensehe untuk FSPG. Menjadi asisten sutradara pada pertunjukan Teater Benteng Jemaat GMIM Betania Teling dalam lakon “Hadineas Sang Prajurit” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Ando Somba yang menjadi pemenang pertama FSPG 2016.
Menjadi Ass sutradara lakon “Orang Asing” karya Rupert Brook yang disutradarai Richard Juandy Salensehe. Menyutradai Puisi Teatrikal “Akar Cahaya” karya Vick Chenorre yang dipentaskan Teater Benteng. Menjadi penata artistik dalam pentas kolosal MTH pada HUT TNI dalam lakon “Wolter Monginsidi” yang disutradarai Vick Chenorre.
Sebagai asisten sutradara dalam lakon “Genta” karya dan sutradara Vick Chenorre pada Pentas Produksi Teater Benteng di Modoinding. Sebagai asisten sutradara dalam lakon “Rumah Penjara” karya Vick Chenorre yang disutradarai Vildy Timbalino.
Menjadi asisten sutradara dalam lakon “Revolusi Lonceng” karya Vick Chenorre yang disutradarai Ando Somba untuk pentas Produksi Teater Benteng.
Sebagai penata artistik dalam lakon “Kata Mati” karya Iverdixon Tinungki pada Festival Teater Remaja Nasional di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Sebagai penata artisitik untuk lakon “Museum” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Vick Chenorre pada Pekan Teater Nasional di Jogyakarta 2017.
Sebagai penata artistik pada Pentas Sanggar Kreatif untuk perayaan Natal Nasional di Tondano yang dihadiri Presiden RI Joko Windodo disutradarai Vick Chenorre.
Menyutradarai lakon “Babel” karya Vick Chenorre untuk PSR. Sebagai asisten sutradara untuk lakon “Orang-orang Terusir” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Richard Juandy Salensehe untuk Teater Jemaat Abraham Sario Sentra .
Menyutradarai lakon “Genta” karya Vick Chenorre untuk pentas produksi Teater Benteng. Menjadi asisten sutradara untuk lakon “Hadineas Sang Prajurit” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Ando Somba. Menyutradarai lakon “Rumah Penjara” karya Vick Chenorre untuk pentas produksi Teater Benteng .
Sebagai Asisten Sutradara pada pentas HUT TNI untuk “Robert Wolter Monginsidi” disutradarai Vick Chenorre tahun 2018. Menjadi asisten sutradara untuk lakon “Doa-doa Samara” karya Vick Chenorre yang disutradarai Ando Somba.
Menyutradarai lakon “Tarman Sang Perampok” karya Iverdixon Tinungki untuk Teater Jemaat Abraham Sario Sentra.
Pada tahun 2019 menjadi asiten sutradara untuk lakon “Tarsi” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Richard Juandy Salensehe. Sebagai asisten sutradara pada Pentas Produksi MTH dalam lakon “Museum” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Richard Juandy Salensehe di Aula Kantor Gubernur Sulut pada tahun 2019. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post