Manado, Barta1.com – Banjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Peristiwa yang mengakibatkan pengungsian ini terjadi pada Senin (21/2/2022) pukul 11.00 WITA.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro melaporkan, sebanyak 108 KK atau 281 jiwa mengungsi sementara waktu. Tidak ada laporan korban meninggal dunia atau pun luka-luka oleh kejadian ini. Sebanyak tiga wilayah di tingkat kelurahan dan desa terdampak peristiwa ini, antara lain Kelurahan Paseng dan Paniki di Kecamatan Siau Barat dan Desa Batusenggo di Siau Barat Selatan.
Dampak lain berupa rumah terdampak 108 unit dan gedung rusak 1 unit. BPBD Sitaro belum merinci tingkat kerusakan tempat tinggal warga maupun gedung di kawasan tersebut.
Saat peristiwa terjadi, personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan maupun desa serta dinas terkait lain melakukan upaya penanganan darurat. Mereka mengevakuasi warga ke tempat pengungsian sementara. Mereka juga melakukan pemantauan di lokasi terdampak guna memastikan keselamatan warga.
Banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Sitaro. Banjir bandang ini bercampur material tanah pada lereng bukit yang labil sehingga terbawa derasnya air hujan dari kawasan hulu.
“Kami mengimbau warga tetap waspada terhadap bahaya hidrometeorologi basah, khususnya di puncak musim hujan ini. Meskipun tidak termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir bandang, berdasarkan analisis inaRISK, peristiwa yang terjadi ini menjadi kewaspadaan bersama,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post