Manado, Barta1.com – Cukup mencengangkan. Jumlah warga yang positif Covid-19 masuk di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, mencapai 332 orang.
Jumlah itu terjadi selang bulan Juli-Desember 2021 lalu. Demikian terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Sulut bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut, di Ruangan Komisi IV DPRD Sulut, Selasa (18/1/2022).
Anggota legislatif Dapil Minut-Bitung, Melky Jakhin Pangemanan mengawali pertanyaannya dengan meminta penjelasan Kadis Kesehatan terkait kebijakan pemeriksaan antigen yang dilakukan oleh Pemprov Sulut di Bandara Sam Ratulangi Manado. “Mungkin ini kebijakan satu-satunya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya perlu mendapatkan data, guna mengetahui berapa banyak yang didapati Dinkes Sulut pasca penetapan kebijakan ini. “Terus berapa alat digunakan dalam rangka mendukung program pemerintah ini, sekalipun ini terjadi perdebatan, karena ini kebijakan nasional yang akhirnya dilakukan di daerah dalam rangka menjamin keselamatan warga kita,” jelasnya.
Tentunya dari semua itu dibutuhkan tranparansi data dan anggaran yang dikeluarkan. “Bagaimana perancangan kita ke depan. Tentunya, di tahun 2022 ini, melihat dari kebijakan yang diambil hingga dievaluasi akan berdampak pada upaya kita menangani Covid-19 ini. Serta bagaimana perimbangan anggaran yang dikeluarkan selama kebijakan ini berjalan. Semua harus dihitung secara cermat,” tanya MJP sapaan akrab rekan-rekannya.
Mendengarkan pertanyaan tersebut langsung dijawab Kadis Kesehatan Sulut, dr Debie KR Kalalo. “Bukan hanya di Bandara Sam Ratulangi kita melakukan penanganan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan. Tetapi, di pelabuhan juga dilakukan. Untuk data perjalanan di Bandara Sam Ratulangi perbulan Juli hingga Desember ada 192.516 orang dan terkonfirmasi positif 332 orang. Sedangkan di Pelabuhan Manado bulan yang sama terdata 13.452 orang, dan positif 66 orang,” ucapnya.
Lalu di Pelabuhan Bitung, penanganannya dari Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat. Untuk, perbatasan Bolmut dan Gorontalo juga dilakukan penanganan yang sama. “Di tengah tingginya Covid-19 pada saat Idul Fitri, kebijakan ini sangat berpengaruh, selain antigen, adapun pelaku perjalan harus diskrining,” tutur Debie.
Penjelasan Kadis Kesehatan Sulut, ditanggapi kembali oleh Ketua DPW PSI Sulut ini. “Tidak ada penyampaian ke publik hasil di Bandara Sam Ratulangi Manado dan pelabuhan bahwa ada yang positif. Jadi sepengetahuan saya dengan angka 192.516 tidak ada yang positif, jika tidak ada yang positif berarti langkah kita berhasil. Tetapi, jika jumlah 332 orang positif, berarti ini ada masalah,” cetusnya.
Diakhir tanggapannya, MJP berharap penanganan Covid-19 di tahun 2022 lebih baik dari tahun kemarin, ia juga meminta lebih transparansi kepada publik terkait penanganan Covid-19 ini.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post