Oleh: Inggreyit Christyani Kumentas
Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mempunyai makna yang penting bagi kita semua. Salah satunya makna bagi kaum perempuan yang hingga kini masih banyak dipertaruhkan. Menginjak usia ke 76 tahun Indonesia merdeka, hampir setiap harinya mendengar jeritan perempuan yang belum bisa merasakan manisnya kemerdekaan.
Hal ini menunjukan bahwa perempuan Indonesia seolah tidak bebas membangun dan mengembangkan kapasitas dirinya sebagai manusia, karena masih banyak ditemukan kasus-kasus yang melibatkan perempuan. Keberhasilan pembangunan manusia dinilai dari terciptanya ruang dan kesempatan yang setara baik perempuan maupun laki-laki dalam seluruh aspek kehidupan.
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender demi kemajuan Bangsa Indonesia. Perjuangan dalam menuju kesetaraan dapat dimulai dari memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menyuarakan dan didengar pendapatnya dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga.
Akan sangat baik jika perempuan tidak hanya didengar pendapatnya, tetapi juga diberikan kesempatan untuk menempati posisi strategis atau bahkan menjadi pemimpin, ada pula cara sederhana yang dapat dilakukan seperti, pelibatan pendapat perempuan di dalam pembuatan keputusan didalam rumah tangga, lingkungan bermasyarakat, organisasi, pemerintahan terkecil meskipun dengan cara sederhana, jika dilakukan bersama-sama dan terus menerus, dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat sehingga terbentuk konstruksi sosial yang akan berpihak pada kaum perempuan.
Berbicara tentang makna kemerdekaan dari perspektif perempuan, bisa dilihat bahwa angka kekerasan terhadap perempuan grafiknya naik setiap tahunnya, sehingga bisa mengatakan apakah perempuan itu bisa merdeka. Jika perempuan selalu mendapatkan kekerasan baik di dalam rumah tangga maupun di wilayah publik? Tentu tidak. Budaya yang membuat perempuan terbelenggu sehingga situasi perempuan tidak mengalami banyak kemajuan, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2021 yang diperingati dengan suasana yang lebih sunyi dan reflektif.
Tak ada lagi kemeriahan perlombaan antar warga, tak ada lagi acara makan bersama para tetangga sembari memperingati jasa para pahlawan yang telah gugur. Perayaan kemerdekaan kali ini, membuat setiap orang berpikir dan merefleksikan lagi makna kemerdekaan. Apakah kemerdekaan ini sudah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali?
Dalam sejarahnya, disaat bangsa ini terjajah, perempuan-perempuan hebat Indonesia berani menyatukan ide dan gagasannya dari satu kongres ke kongres lain. ”Tak mudah, kaum perempuan menyatukan diri di tengah perang kemerdekaan berkecamuk.
Berikut makna perjuangan RA Kartini: Mendapatkan Kesetaraan dalam Hak Pendidikan, membuka lebar kesempatan perempuan untuk berkarya, mendorong percaya diri perempuan dalam Berkarir, membangkitkan kualitas hidup perempuan semakin terbukanya ruang bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, seperti peran sinergi perempuan pada sektor pembangunan, dan peningkatan jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Masyarakat harus meyakini, tak sehatlah masyarakat itu, manakala salah satu pihak menindas kepada yang lain. Tak peduli pihak mana yang menindas dan tak peduli pihak mana yang tertindas. Masyarakat itu hanyalah sehat, manakala ada perimbangan hak dan perlakuan antara kaum laki-laki dan perempuan yang sama tengahnya, sama beratnya, sama adilnya.
Mengutip isi tulisan Bung Karno, dari Bukunya berjudul Sarinah, halaman 328: Wanita Indonesia, kewajibanmu telah terang! Sekarang ikutlah, serta mutlak dalam usaha menyelamatkan Republik dan nanti jika republik sudah selamat, ikutlah serta-mutlak dalam usaha menyusun Negara Nasional.
Penulis, Ketua Bidang Pergerakan Sarinah DPP GMNI
Discussion about this post