Sangihe, Barta1.com – Meski di tengah pandemi Covid-19 perguruan tinggi Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) terus meningkatkan mutunya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
Tentunya masyarakat Kampung Kuma 1 boleh berbangga mendapatkan pelatihan Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Pakan Ikan Dengan Bahan Baku Lokal yang diketuai oleh Jetti T. Saselah SPi MSi, bersama dua orang anggotanya Iske Mose STP MSc, Fauldiks Hatimanis, AmdPi.
Adapun kegiatan yang didanai melalui dana PNBP Polnustar tersebut dilaksanakan di Kantor Kapitalaung dan secara teknis di Rumah Pakan Ikan, yang kemudian diikuti oleh Pemerintah Kampung, perwakilan dari kelompok pembudidaya ikan setempat seperti Kelompok Pembudidaya Ikan Mansilo, Malaesang, Lumbena, Jumat (6/8/2021).
Menurut Jetti T. Saselah yang mengetuai program tersebut tujuan kegiatan itu adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan ikan dengan menggunakan mesin pembuatan pakan ikan. Apalagi di tengah pandemi serangan wabah Covid-19 dapat berpengaruh pada kegiatan usaha perikanan khususnya budidaya ikan.
“Untuk itu perlu adanya strategi untuk tetap menjaga keberlangsungan kegiatan budidaya ikan, salah satu cara adalah mendorong pembudidaya ikan dapat melakukan produksi pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan baku yang ada disekitar,” kata dia.
Dalam pelatihan tersebut mereka menguraikan bahwa Pakan ikan merupakan salah satu komponen yang harus tersedia untuk menunjang produksi kegiatan budidaya ikan. Kampung Kuma 1 merupakan salah satu Kampung yang melakukan kegiatan budidaya ikan dengan jenis ikan yang dipelihara diantaranya yaitu ikan nila, ikan bawal.
“Kampung ini memiliki 3 kelompok pembudidaya ikan. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam keberlanjutan kegiatan budidaya yaitu ketersediaan pakan. Komponen pakan berkisar 50-70 % dari biaya total produksi. Harga pakan komersil mengalami kenaikan berkisar Rp 9.000 – Rp 10.000/kg,” jelasnya lagi.
Lanjut dia secara teknis Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan dilakukan menggunakan bahan lokal menggunakan mesin skala kecil untuk pembuatan pakan ikan mandiri. Tahapan pembuatan pakan terdiri dari penyusunan formulasi, penimbangan, pencampuran, pencetakan, pengeringan dan penyimpanan.
“Pembuatan pakan mandiri dapat menekan biaya produksi. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat pembudidaya untuk dapat memproduksi pakan mandiri yang kualitasnya kompetitif dan harga yang terjangkau untuk menunjang keberlangsungan budidaya ikan,” ungkap Jetti.
Sementara itu Kapitalaung Kampung Kuma 1, Christian Tapadongko memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya masyarakat Kuma 1 khususnya kelompok-kelompok pembudidaya ikan mendapat banyak pengalaman dan ilmu terkait pemanfaatan bahan lokal dalam pembuatan pakan ikan. “Saya berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan tim akan tetap mendampingi Kampung Kuma 1 dalam produksi pakan mandiri,” ujar Tapadongko.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post