Talaud, Barta1.com – Laki-laki lanjut usia (lansia) asal Kelurahan Melonguane Timur yang menghilang sejak dua hari lalu, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Sungai Arelo, Kompleks Pasar Melonguane, Selasa (28/7/2020).
Berita hilangnya Opa Beit Abara Lungari, warga Kelurahan Melonguane Timur sejak Minggu (26/07/2020) pukul 08.00 WITA, sempat ramai diperbincangkan. Rasa panik menyelimuti keluarga karena pria lansia ini dikabarkan menderita penyakit dimensia/alzheimer atau kepikunan sejak yang membuatnya tersesat dan tidak lagi menemukan jalan untuk pulang ke rumah.
Setelah dua hari menghilang, lansia tersebut dikabarkan sudah ditemukan anak kandungnya di Sungai Arelo Desa Mala, Kecamatan Melonguane dengan posisi tertelungkup dan sudah tak bernyawa. Kabar tersebut sontak membuat geger keluarga dan kerabat korban.
Saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini, Camat Melonguane, Oni Maliatja menuturkan, saat ditemukan jenazah berada dalam posisi tertelungkup di sungai dan sudah meninggal. “Jenazah ditemukan oleh anak kandungnya. Saat ditemukan, jenasah tersangkut batang pohon di sungai dengan posisi tertelungkup. Opa sudah berpulang (meninggal) saat ditemukan,” ungkap Maliatja sembari menambahkan jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Mala.
Kapolres Kepulauan Talaud, melalui Kapolsek Melonguane, Ipda Dedy Matahari membenarkan peristiwa itu. Berdasarkan laporan yang diterima piket jaga Polsek Melonguane, bahwa adanya penemuan mayat pada Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 15.00 WITA di sekitar sungai Arelo, Desa Mala, Kecamatan Melonguane.
Setelah menerima laporan tersebut, personil Polsek Melonguane langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penanganan olah TKP serta mencari, mengumpulkan dan memintai keterangan para saksi.
“Hasil keterangan para saksi, bahwa telah ditemukan di Sungai Arelo Desa Mala Kecamatan Melonguane Timur, sosok mayat dalam keadaan telungkup dipermukaan air kedalaman 60 cm dengan menggunakan kaos hitam berkerak bertuliskan citywalk, celana pendek coklat bertuliskan BilaBong,” katanya.
Korban diduga telah meninggal sekitar dua hari lalu. Dari ciri-ciri fisik, mayat tersebut teridentifikasi atas nama Beit Abara Lungari. “Saat ditemukan, kondisi kulit badan, jari dan tangan mengelupas. Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah,” kata Kapolsek.
Keluarga korban yakni istri korban, Martha Manansang beserta anak-anak telah menerima peristiwa tersebut secara ikhlas dan menolak dilakukan otopsi mayat. Atas pertimbangan tersebut mayat hanya dilakukan pemeriksaan/visum luar namun dilengkapi pula mindik penolakan otopsi.
Jenazah saat ini telah diserahkan kembali kepada pihak keluarga untuk dilakukan persiapan pemakaman.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post