Jessica Victoria Manampiring, bintang belia yang memesona panggung festival teater dalam Pesta Seni Remaja (PSR) GMIM 2019.
Lepasan SMA Kristen 1 Tomohon yang mukim di Kolongan Atas 2, Kecamatan Sonder ini pernah meraih predikat Aktris Pembatu Terbaik dalam lakon Tarsi yang ikut diperaninya.
Ia akrab disapa Jess. Menekuni terater sejak 2014. Berperan sebagai tokoh Sekretaris dalam lakon “Nonik Dari New York’ karya Rudolf Puspa pada 2015. Dalam PSR 2016 berperan sebagai tokoh Ibu dalam lakon “Kata Mati”. Lalu pada PSR 2017 berperan sebagai Tante Ledy dalam lakon “Pulang”. PSR 2018 memerankan Belsasar dalam lakon “Negeri Para Begundal”.
Terakhir pada PSR 2019 memerankan Wajah Debu dalam lakon “Tarsi” yang membuatnya meraih penghargaan sebagai Aktris Pembatu Terbaik sekaligus mengantar Grup Teater Remaja Yerusalem Kolongan Atas meraih predikat terbaik pertama festival Teater Remaja GMIM yang berlangsung pada 30 Agustus 2019 di Kawangkoan, Minahasa.
Selain di panggung PSR, pehobi nyanyi, dance, makan, dan nonton drakor (Drama Korea) ini juga sering manggung diberbagai pementasan gereja di Minahasa.
Menanggapi prestasi yang berhasil digapainya, Jess mengatakan biarlah itu semua menjadi hormat dan pujian bagi Tuhan Yesus.
“Tujuan saya ikut bergiat di lingkungan teater gerejani semata-mata sebagai ibadah. Tak ada yang lebih indah selain mempersembahkan bakat terbaik kita untuk hormat dan pujian bagi Tuhan Yesus,” ungkap remaja yang mengidolai bintang tampan Korea Do Kyung Soo ini.
Ia mengatakan mengidolai Do Kyung Soo bukan kerena ia memang tampan, namun lebih mengagumi aktingnya yang bagus ketika membintangi “Along With The Gods: The Last 49 Days” dan “It’s Okay Thats Love”.
Millenial cantik kelahiran Tomohon, 6 Januari 2002 itu ternyata tak saja berbakat dalam akting, namun juga gemar menulis puisi.
Kendati masih malu-malu mempublikasikan puisinya di media sosial, putri pasangan Reynolds Manampiring dan Agnes Tambuwun ini, mengoleksi karya-karya puisinya yang memikat, di antaranya yang berikut:
AKU INGIN MENJADI LONCENG UNTUKMU
Aku tak ingin menjadi senja
Datang menghampirimu
Saat terang meredup
Aku ingin menjadi lonceng untukmu
Kubiar luka menyakitiku
Sebab hanya padamu dentingku berhulu
Kendati waktu punya cara menapis rindu
Pabila raga kubawa pergi
Dan angin menghapusmu
Biarlah lonceng itu mendetingkan cintaku
Penulis : Iverdixon Tinungki
Discussion about this post