Ada cerita bersejarah di bulan Juni bagi Bangsa Indonesia dan selalu dikenang sepanjang masa. Pada 1 Juni Presiden pertama RI, Ir Soekarno membacakan 5 sila yang disebut Pancasila di depan sidang badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dan tanggal 6 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Bapak Bangsa Indonesia.
Koesno Sosrodihardjo atau Soekarno anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Dia lahir Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970 di Jakarta. Sudah 50 tahun sang Bung Besar meninggalkan Bangsa Indonesia.
“Hari ini, 6 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Presiden pertama RI pada tahun ke 119,” ungkap Ketua Bidang Pergerakan Sarinah DPP GMNI, Inggreyit Christyani Kumentas kepada Barta1.com, Sabtu (06/06/2020).
Hingga saat ini, berbagai gagasan dan ide Bung Karno selalu digunakan dalam menyelesaikan permasalahan Bangsa Indonesia, salah satunya adalah bergotong-royong. Lanjut Inggreyit, di tengah pandemik Covid-19 ini, gagasan bergotong-royong sangat diperlukan dalam menghadapi musuh yang tidak terlihat ini.
“Sekiranya, pemimpin kita bisa bersatu padu dan mengajak masyarakat untuk membangun tembok kebersamaan untuk bersama-sama menghadapi permasalahan Pandemic ini. Pancasila disatukan menjadi Ekasila yang artinya bergotong-royong. Untuk itu, mari bergotong-royong dalam menghadapi Covid-19,” kata dia.
Ketua GMNI Kota Bitung ini mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk kembali mengenang jasa, pemikiran dan semangat Presiden pertama RI, Soekarno yang merupakan Bapak Bangsa.
Saat ini DPP GMNI menggelar kegiatan berbasis virtual Festival Soekarno bekerjasama dengan DPC GMNI Blitar dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post