Bitung, Barta1.com – Kota Bitung punya strategi mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Diantaranya membatasi keluar masuk warga di perbatasan, serta aktivitas di pasar dikurangi.
Walikota Bitung, Max J Lomban mengatakan sepakat akan menutup tiga akses jalan darat dan pelabuhan Samudera Bitung. “Mulai besok selama tiga hari. Kami akan melakukan sosialisasi dan penerapannya pada Jumat, (3/4/2020),” ujarnya, Senin (30/3/2020).
Lomban mengatakan, tiga jalan darat juga akan ditutup yaitu Tanjung Merah, Karondoran dan Pinansungkulan. Sedangkan di jalur poros Manado-Bitung di perbatasan Sagerat, akan dibuat posko yang akan memberlakukan standar kesehatan.
“Penutupan akses masuk secara terbatas ke Kota Bitung akan berlangsung pada Jumat mendatang. KSOP, TNI, dan Polri akan mengawal keputusan yang telah diambil dalam rapat terbatas Forkopimda,” tuturnya.
Adapun upaya dilakukan Pemkot Bitung melalui Dinas Perdagangan dengan mengeluarkan surat edaran bagi seluruh pasar tradisional dengan nomor: 083/DISDAG-BTG/III/2020. Isi dalam surat tersebut prihal pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar Tradisional se-Kota Bitung.
Terhitung mulai hari Rabu tanggal 1 s/d April 2020, pasar tradisional se-Kota Bitung hanya dapat beroperasi sampai pukul 15.00 WITA dan setelah itu lokasi pasar akan dilakukan penyemprotan disinfektan untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran virus Corona dalam areal pasar.
“Adapun penyediaan tempat cuci tangan di dua titik dalam pasar untuk digunakan seluruh pengunjung pasar dan pedagang dan pembeli diharuskan menggunakan alat kesehatan berupa masker, hand sanitazer,” kata Kadis Perdagangan Bitung, Benny Lontoh.
Lanjut Benny, pedagang dimohon untuk tidak menaikan harga secara sepihak dan tidak wajar karena sembako bagian penting kebutuhan warga. Adapun imbaun lainya, setiap pengunjung pasar diharapkan hanya membeli barang persediaan rumah tangga secukupnya sesuai kebutuhan dan memohon seluruh aparat dan instansi agar dapat menyesuaikan seluruh aktifitasnya masing-masing dengan pemberitahuan ini.
Enda Saputra (32) salah satu pedagang yang sudah berjualan selama 6 tahun di Pasar Girian Bitung mengatakan akibat virus Corona ini pendapatan sangat menurun. “Dulunya 80% kini hanya 30%,” ujarnya terlihat murung, pada Barta1, Selasa (31/3/2020).
Saat ditanya apakah sudah mengetahui terkait imbauan Dinas Pedagangan Kota Bitung, Enda kembali menjawab. “Kami sudah tahu. Mau buat apa, harus ikut demi kebaikan bersama. Sejujurnya saya tidak terima dengan batasan seperti ini apalagi pendapatan kami saat ini turun jauh hanya 30%. Hari biasanya sampai malam. Apa boleh buat akibat virus Corona harus menaati aturan yang ada,” jelasnya sembari berharap pemerintah memperhatikan juga nasib pedagang.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post