Manado, Barta1.com – Secara kualitas jika 33 pemain yang dipanggil memenuhi panggilan mereka, bukan tidak mungkin tim sepakbola Pra PON Sulut memiliki tim kuat.
Namun apa lacur, hingga Rabu (13/11/2019) lalu hanya 8 pemain yang muncul latihan di Stadion Klabat Manado. Maka dipastikan latihan pun tak maksimal dan membuat para pelatih putar otak cari solusi.
Persiapan tim Pra PON Sulut terlihat amburadul. Dari lokasi latihan yang tak menentu. Awalnya di Kipan B Raider 712 Wiratama, Kelurahan Sukur, Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara, tiba-tiba bergeser ke Stadion Klabat. Pun sejak pemanggilan pemain yang muncul tak sesuai harapan.
“Mereka (baca: pemain) beralasan sedang bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Saya bingung mana yang harus didahulukan kepentingan Sulut atau kabupaten/kota. Seharusnya para pengurus Askot/Askab memahami kondisi ini,” ujar Pelatih Kepala, Rudi Manumpil didampingi Asisten Edwin Umbas.
Mantan striker Persma Manado ini bahkan mengusulkan sebaiknya Porprov menggunakan pemain umum saja bukan U-23. “Tujuan dari Porprov adalah mencari pemain yang disiapkan ke Pra PON. Sementara saat ini tim Pra PON sudah saatnya latihan,” katanya.
Meski begitu, dirinya masih optimis pemain bisa terkumpul sehingga peluang lolos ke PON Papua terbuka lebar. Mengingat Sulut akan bertindak sebagai tuan rumah pada 5-9 Desember 2019. “Ya kita tahu dua daerah lawan Sulut yakni Sulawesi Tengah dan Gorontalo dengar-dengar mereka latihan cukup lama,” tutur anggota polisi ini.
Edwin Umbas menambahkan, 33 pemain yang dipanggil merupakan seleksi dari pemain Liga III Indonesia, yang baru selesai bergulir Zona Sulawesi Utara. “Dari 33 pemain akan mengerucut 23 orang. Kemudian ada juga jatah pemain profesional sebanyak lima orang. Satu posisi telah diisi eks striker Sulut United, Eksel Runtukahu,” ujarnya.
Ketua Askot Manado, Jufry Rumondor ditemui terpisah mengatakan pihaknya tidak pernah menahan para pemain ikut latihan Pra PON. “Kan tergantung para pemain. Mau pilih mana Pra PON atau Porprov? Kami tidak pernah tahan mereka,” katanya.
Soal usulan pemain ikut Porprov pemain umum saja, dia berpendapat ide itu sudah terlambat. “Ajang Porprov di depan mata, 2-9 Desember 2019. Saya malah menyarankan Asprov Sulut menyurat ke PSSI agar Pra PON di Stadion Klabat ditunda setelah Porprov sehingga pemain yang benar-benar kita butuh akan dapat setelah Porprov di Bitung,” beber Jufry.
DAFTAR PEMAIN DIPANGGIL IKUT PRA PON
- Billy Agow (Persip Pekalongan)
- Savio Sepang (Persmin Minahasa)
- Alif Jibe (Persmin)
- Filipo Mamahit (Persmin)
- Risal Bases (Persmin)
- Alfian Larenanung (Persmin)
- Lukman Nul Hakim (Persma 1960)
- Claudio Oba (Persma 1960)
- Alfiano Tambaru (Persma 1960)
- Rendy Sihombing (Persma 1960)
- Alwi Sulewan (Persma 1960)
- Ferel Ramoh (Sulut FC)
- Revandly Pomalingo (Tahuna FC)
- Maulana Manguntu (Persis Sangihe)
- Chalafar Andisi (Persis Sangihe)
- Chistofel Manguntu (Sulut FC)
- Marsevely Lariunang (Tahuna FC)
- Said Pou (Panzer Pengadaian)
- Daud Kotulus (Borneo FC)
- Randa Makalalag (Borneo FC)
- Saiful Hippy (Persikokot)
- Sahrul Muis (Persikokot)
- Ardin Dalie (Boltim FC)
- Charles Dolelambung (Persbit)
- Wandy Mohibu (Persbit)
- Renaldy Barnama (Persbit)
- Ronaldo Dalekes (Persbit)
- Naldo Lombongbitung (Persip Pekalongan)
- Rigelkent Maniking (PS Bawatanusa)
- Prayuda Due (Panzer Pegadaian)
- Brayen Pondaag
- Jordan Rumengan (Persma 1960).
Peliput: Agustinus Hari
Discussion about this post