Manado, Barta1.com – Pemandangan mengharukan terlihat usai laga Sulut United vs Madura FC yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Klabat Manado, Jumat (23/8/2019) lalu. Apa itu? Sosok mantan pemegang ban kapten Sulut United selama putaran pertama Liga 2, Wawan Samma mengenakan kous hitam mengitari stadion menyalami para suporter yang masih belum percaya hasil akhir tersebut.
Air mata menetes dari sang kapten ketika suporter ingin melakukan foto selfie. “Mohon maaf jika selama ini saya belum bisa berbuat apa-apa buat Sulut United,” tutur Wawan yang tak kuasa menahan tangisnya.
Ia pun binggung soal pencoretannya. “Saya sampai saat ini belum punya klub,” kata pemain asal Balikpapan tersebut.
Dan terlihat laga sore itu karakter permainan sesungguhnya Sulut United tak muncul: keras dan sentuhan bola satu dua. Padahal, tiga dari empat pemain yang baru dikontrak telah diturunkan coach Herry Kiswanto.
Permainan dari lini tengah melempem. Aliran-aliran bola dari gelandang yang diturunkan yakni Iman Fath, Akbar dan Busari kepada para penyerang tersendat. Sang kapten Iman Fath tak bisa menjaga ritme seperti pendahulunya Wawan Samma yang main ngotot dengan umpan-umpan lambung yang tepat sasaran.
Ya, sepeninggal Wawan dan Sahar, dua pemain yang didepak manajemen Sulut United, Eksel Runtuhaku Cs seperti kehilangan roh permainan. “Kami minta maaf belum memberikan hasil positif lawan Madura FC. Pelatih dan pemain berharap dukungan terus diberikan. Semoga kami terus memperbaiki diri tampil lebih baik untuk pertandingan berikutnya lawan Persatu Tuban di Stadion Klabat,” ujar Herry Kiswanto, Sabtu (24/8/2019).
Tiga pemain baru yang diturunkan belum terlihat kualitasnya. Busari yang di-plot sebagai playmaker bermain seperti kehilangan arah dan tak punya visi. Maklum saja mungkin pengaruh baru beberapa hari bergabung latihan dengan skuad Sulut United bisa jadi salah satu faktor penentu.
Lalu Yudi Khoerudin yang menggantikan Adi Parwa sebagai palang pintu bermain agak lumayan, dan terlambat masuk striker asal Persib, Rudiyana. “Saya tak bisa bikin apa-apa. Semua pemain berusaha ditampilkan. Saya juga bingung kenapa penampilan para pemain seperti itu,” kata Herkis lagi.
Adik Dirga Lasut Gabung dan Spesialis Cadangan
Gagal mendapatkan gelandang anyar Dirga Lasut yang tetap bertahan di Borneo FC (Liga 1), manajemen malah kepincut dengan penampilan adik kandungnya, Seprian Rixi Lasut. Pemain yang besar di PSKT Tomohon dan terakhir membela PSBS Biak resmi dikontrak bersama Bijahil Chalwa, eks striker Persik Kediri.
Rian sapaan akrab Seprian adalah pemain yang pernah ikut seleksi Sulut United ketika akan mentas di Liga 2. Bocoran yang diperoleh Rian berada di posisi kelima hasil seleksi. Pemain berposisi gelandang ini akhirnya memilih bergabung dengan PSBS Biak bersama Anggie Karamoy dan Andre Karundeng.
“Sulut United ketambahan dua pemain baru Seprian Rixi Lasut dan Bijahil Chalwa. Mereka telah teken kontrak,” kata Media Officer Sulut United, Harry Paat, Sabtu (24/08/2019) sore.
Meski Bijahil sudah mulai ikut berlatih bersama namun ada keraguan soal penampilannya. Maklum saja, beberapa tim terakhir yang dibelanya, justru hanya berada di bangku cadangan. Termasuk tim Liga 1 Bhayangkara FC yang sempat dirinya bergabung tidak sekali pun turun lapangan, begitu juga dengan Persik Kediri. Tim sesama Liga 2 ini ketika bertemu di Stadion Klabat Manado, ironisnya Bijahil juga tidak diturunkan.
“Kita berharap Bijahil menambah daya gedor lini depan dan dia sudah mulai latihan. Sedangkan Rian Lasut minta izin latihan karena pulang kampung ke Tomohon,” bebernya.
Sulut United masih menanti kehadiran satu pemain lagi. Dengan kehadiran dua pemain baru ini, total pemain yang sudah bergabung dengan tim yang bermarkas di Stadion Klabat Manado ini sudah 6 orang. Sebelumnya Busari, Inoc Bidana, Yudi Khoerudin, dan Rudiyana.
Peliput: Agustinus Hari
Discussion about this post