Manado, Barta1.com – Setelah berhasil menamatkan 24 diver yang mengambil keahlian PADI Rescue Diver dan EFR pada 10-13 Juli 2019 lalu, Politeknik Negeri Manado dalam hal ini Jurusan Pariwisata Program Studi Ekowisata Bawah Laut diberi tantangan lagi oleh Kementerian Pariwisata.
Apa itu? Yakni menjadikan kampus yang dipimpin Ir Ever Slat MT ini menjadi pusat pelatihan Pendidikan Pengembangan Instruktur PADI (Instructor Development Course–IDC). Dimana sebelumanya untuk mengambil jenjang profesonal ini para divers harus pergi ke Bali atau Lombok.
“Untuk memberi akan rasa nyaman bagi para tamu yang akan melakukan kegiatan selam, keahlian diver tidak cukup sampai ditingkat rescue, oleh karena itu sudah selayaknya Polimdo dijadikan pusat pendidikan Pengembangan PADI Instructor Development Course–IDC, bagi para diver yang akan melanjutkan ke jenjang profesonal,” ungkap Menteri Pariwisata melalui Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono saat menutup pelatihan selam PADI rescue diver dan EFR di Kampus Ekowisata Bawah Laut, Sabtu pekan lalu.
Lebih lanjut Indroyono mengatakan alasan ditetapkannya Polimdo sebagai pusat pengembangan pendidikan instructor, selain Polimdo memiliki Program Studi Ekowisata Bawah Laut yang materi pengajarannya berisikan pengetahuan tentang diving dan konservasi, juga tidak kala hebatnya staf pengajarnya memiliki level keahlian PADO course Director.
“Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan tim menunjuk Polimdo sebagai pusat pengembangan pendidikan PADI Instruktur,” jelas pria yang mengaku sebagai warga kehormatan Sulawesi Utara ini.
Direktur Politeknik Negeri Manado, Ir Ever N Slat MT mengatakan, bangga dan terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan Kementerian Pariwisata yang mempercayakan kembali Polimdo sebagai pusat pengembangan pelatihan instuktur.
“Kepercayaan ini secara jujur membanggakan civitas Politeknik Negeri Manado secara keseluruhan, dan secara khusus Jurusan Pariwisata Program Studi Ekowisata Bawah laut,” ujar Slat yang didampingi Frans Rattu SE MM selaku PADO course Director.
Ketua Jurusan Pariwisata Oktavianus Lintong SPi MSi mengatakan bahwa akan dijadikannya Program Studi EBL sebagai pusat pengebangan pelatihan instruktur sudah menjawab apa yang ada pada visi Prodi EBL sebagai pusat pendidikan dan pelatihan vokasional berstandart nasional dan Internasional. “Ini dibuktikan dengan pelatihan yang sudah beberapa kali dilaksanakan,” ucap Lintong yang didampingi Kepala Laboratorium Konservasi EBl, Dannie R S Oroh SPi MSi.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post