Manado, Barta1.com – Pelaksanaan pleno hasil pemungutan suara pada Pemilu 2019 tingkat Kecamatan Singkil tiba-tiba gaduh. Saksi Partai Demokrat, Mursyid Laiya melayangkan protes terhadap seorang Aparat Sipil Negara (ASN) dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Manado, bernama Abdul Aboka. Dia pun meminta ASN tersebut meninggalkan lokasi pleno.
“Tidak diperkenankan ASN Kesbangpol Manado berada di lokasi ini. Ini pleno pemilu. Tolong wartawan tulis ya. Jangan-jangan bapak dari Kesbangpol ini sengaja disuruh memantau di sini,” ujar Mursyid dengan nada tinggi, Selasa (23/4/2019).
Sempat adu mulut beberapa menit, ASN Kesbangpol Manado ini akhirnya memilih meninggalkan Kantor Camat Singkil. “Saya sejujurnya tidak mau juga memantau di sini. Bikin habis waktu saja. Tapi ini perintah pimpinan saya (Kaban Kesbangol Manado), tidak boleh tidak saya harus jalankan tugas,” ujar Abdul.
Ia menambahkan, keberadaannya di plemo kecamatan bertujuan mensinkronkan data yang telah dimiliki Kesbangpol Manado dengan hasil pleno Kecamatan Singkil. “Hasil C1 sudah kami kantongi. Saya hanya mensinkronkan data saja. Bukan hanya saya yang memantau pleno kecamatan, tapi teman-teman saya juga tersebar disemua kecamatan di Manado. Di kecamatan lain ada dua orang, hanya saya sendiri di sini,” tukasnya.
Pantauan Barta1.com, pleno Kecamatan Singkil masih berlangsung dan baru menyelesaikan beberapa kelurahan. Pleno kembali dilanjutkan Rabu (24/4/2019).
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post