SANGIHE, BARTA1.COM – Ada yang tertidur pulas beralaskan kardus bekas. Dan beberapa wajah mereka penuh harap, padahal hendak datang berbelanja keperluan hari besar Natal di Tahuna.
Apa bisa dikata, beberapa kapal penghubung antar pulau KM Sabuk Nusantara 38 mengalami kerusakan di Talaud, akibatnya ratusan penumpang yang terdiri dari warga Pulau Kawio, Marore, Kawaluso dan Talaud yang berdekatan dengan Filipina harus tertahan di Tahuna, Sangihe. Dan sebagian dari mereka membuat tenda darurat di emperan bangunan kawasan Boulevard Tahuna.
Kurang lebih dua minggu mereka bertahan di bawah tenda darurat itu. Bahkan sebagian belanja untuk perayaan Natal berupa sembako, sudah terpakai untuk bertahan hidup. Sebagian dari merekapun sempat terserang penyakit.
“Kami sudah sejak tanggal 5 Desember tinggal di tempat ini karena menunggu kapal dan ada beberapa orang tua lanjut usia yang diserang penyakit karena kami tidur hanya beralaskan kardus bekas dan terpal sebagai atap,” ungkap Herto Andaria, salah satu warga Pulau Kawio.
Sampai berita ini diturunkan belum ada bantuan dari pihak terkait. Penumpang-penumpang tersebut tersebar di beberapa tempat. Dua minggu mereka bertahan dengan perlengkapan seadanya. Namun demikian, yang lainnya sudah memaksakan pulang menggunakan Pumpboat yang tentunya sangat beresiko, apalagi cuaca masih cukup buruk.
“Kalau dijumlahkan kami ada kurang lebih tiga ratusan orang. Ada yang menginap di sini (tenda darurat), Pelabuhan Tahuna dan tempat-tempat lainnya. Dan lainnya sudah memaksakan diri naik pumpboat untuk pulang,” kata Andaria, Senin, 17 Desember 2018.
Dari sekian banyaknya penumpang yang dikunjungi Barta1.com, khusus di tenda darurat warga Kawio, terdapat dua orang bayi dan beberapa orang yang sudah berusia lanjut. Oleh karena besar harapan mereka agar secepatnya masalah kapal ini bisa terselesaikan dan mereka bisa kembali ke rumah untuk merayakan Natal.
“Kami semua berharap agar pihak terkait kiranya cepat mencari solusi agar kami bisa pulang dan melakukan aktivitas kami kembali dan menyambut hari natal dan tahun baru dengan keluarga,” harap sejumlah warga.
Sementara itu Kepala Sub Cabang PT Pelni Tahuna, Hamdan Pontoliu Janis sudah mengupayakan mendatangkan armada kapal untuk mengangkut penumpang-pempang tersebut.
“Sekarang kapal pengganti, KM Maloli pengganti KM Sabuk Nusantara 95 berangkat dari Bitung Pelayaran ke Lirung. Kemudian Sabuk Nusantara 41 dari Makasar langsung Sangihe mengganti KM Sabuk Nusantara 38 yang kandas di Talaud,” ungkap dia.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post