SANGIHE, BARTA1.COM – Kecamatan Tamako menjadi tuan rumah Sidang Tahunan Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe dan Talaud (GMIST) yang dibuka, Senin (19/11/2018) di Jemaat GMIST BAIT’EL Tamako.
Selain Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, hadir pula Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Evangelian Sasingen, serta unsur Forkopimda, Kapolres Sangihe dan Danlanal Tahuna, Direktur Politeknik Nusa Utara, Kepala Perangkat Daerah, dan undangan yang hadir.
Ketua Panitia Pelaksana, Jakub T Sedu melaporkan maksud dan tujuan pelaksanaan Sidang Tahunan Sinode. “Mengevaluasi pelaksaan program Sinode GMIST Tahun 2018, mempertanggungjawabkan program Sinode GMIST tahun 2018, merumuskan dan menetapkan program kerja Sinode GMIST tahun 2019,” ungkap Sedu.
Dalam sambutannya Bupati Sangihe, Jabes E Gaghana, menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo ketika beberapa waktu yang lalu bersama 30 Bupati/Walikota, termasuk dirinya diundang Presiden ke Istana Negara, “intinya Presiden menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam menyukseskan program pembangunan dan tetap hati-hati terhadap berita hoaks yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap dia.
Gaghana menyampaikan pemerintah daerah memberikan apresiasi atas terselenggaranya Sidang tersebut, sebab menurut dia helatan yang diselenggarakan itu memuat agenda-agenda strategis yang perlu diseriusi.
“Agenda ini sangat strategis karena melalui forum ini pimpinan GMIST dan jemaat akan menggumuli perjalanan pelayanan baik evaluasi program 2018 dan penyusunan program tahun depan. Gereja akan maju ketika saling memahami dan introspeksi bersama. Gereja tidak akan selalu berada di zona nyaman tapi akan melewati tantangan dan pergumulan sehingga harus kuat dalam bingkai kebersamaan berlandaskan kasih,” ungkap Gaghana
Lanjut dia mengutip tema dan sub tema yang ada, dirinya menekankan bagaimana memelihara serya mewujudkan kasih dan persaudaraan yang telah diamanatkan Kristus.
“Dalam sorotan tema dan sub tema dari sidang ini kita diajak tidak hanya sampai pada pengenalan akan kristus tapi diwujudkan bersama sampai pada implementasi dalam penjabaran keutuhan gereja, kasih persaudaraan dan memelihara lingkungan sampai pada tataran masyarakat dan keluarga. Kekerasan rumah tangga terlebih pada anak kiranya mendapatkan prioritas utama dlm diskusi disidang ini,” jelas dia.
Tak hanya itu Gaghana juga menyampaikan terima kasih atas peran serta Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) selama ini kepada pemerintah. Dirinya terus mengharapkan dukungan dari gereja dalam mendukung berbagai program unggulan pemerintah. Seperti Medaseng, Duang Elo Tawe Mengelehe Nasi, Satu Kampung Satu Produk dan program lainnya dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
“Yang paling utama tentunya doa dari hamba-hamba Tuhan dan Warga Jemaat agar Pemerintah dimampukan menjalanani Amanah yang diemban,” ungkap Gaghana.
Bupati juga mengingatkan di tahun politik 2019 Jemaat kiranya tidak tercerai berai karena calonnya tidak jadi. “Gereja Tetap berperan dalam politik, mendorong tingkat partisipasi dalam pesta demokrasi nanti. Terlebih menjaga keutuhan dalam bingkai kebersamaan dan persatuan,” pungkas dia.
Selanjutnya pembukaan sidang dirangkaikan dengan penyematan tanda peserta secara simbolis oleh Ketua Sinode GMIST, Bupati Kepulauan Sangihe dan Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro kepada utusan Jemaat Elsyadday Solang, Jemaat Nasareth Nipa dan Jemaat Kendage’U Ruata Toli-Toli.
Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya, merupakan tema yang diangkat dalam pelaksanaan Sidang Tahunan Sinode GMIST Ke V 2018 dengan peserta yang hadir 504 orang terdiri dari Badan Pekerja Sinode GMIST, utusan Jemaat dari 13 Resort dan peserta yang terundang.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post