Manado, Barta1.com – Pada rapat paripurna DPRD dalam rangka penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur Sulut tahun 2024, persoalan Meseum akhirnya terangkat, tepatnya di Ruang Paripurna DPRD Provinsi Sulut, Senin (24/01/2025).
Museum Negeri Provinsi Sulut sempat menghebohkan publik karena akan dijual. Hal itu coba diluruskan oleh Anggota DPRD Provinsi Sulut, Julyeta Pualina Runtuwene (JPR), ketika memberikan interupsi.
“Pada masa reses, saya berkunjung langsung dan bercakap-cakap dengan pengelola dan para budayawan yang tergabung dalam asosiasi masyarakat cinta seni. Kesan saya bahwa Museum ini benar – benar butuh perhatian serius,” ungkap Julyeta di depan Gubernur Provinsi Sulut, Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Johannes Victor Mailangkay.
Gedungnya sangat disayangkan, kata Julyeta, mengingat papan namanya saja tidak ada. “Plafon dan dindingnya sangat miris. Dan kondisi ini menggambarkan, bahwa bangunan tersebut tidak pernah dirawat. Bisa disebut ada pembiaran.”
“Museum itu di dalamnya begitu banyak koleksi benda – benda yang tersimpan dengan baik, kemudian banyak koleksi – koleksi yang membanggakan, namun mirisnya jendela saja bolong. Sedangkan hal positifnya adalah, Museum itu masih digemari oleh masyarakat lokal bahkan para turis,” ucapnya.
Bahkan dia mengusut kenapa Museum itu sampai dijual, tambah mantan rektor Unima itu, bahwa itu adalah akumulasi dari sikap kekecewaan dari bagian yang mengurusnya. “Kita mau berteriak kepada siapa, dan kali ini mewakili mereka bolehkah Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut berkunjung, ketika berkunjung pasti akan melihat hal-hal yang perlu dibenahi.”
“Itu saja menjadi masukan dan harapan saya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, demi Museum Sulut yang lebih baik,” tambahnya.
Gubernur Provinsi Sulut, Yulius Selvanus, ketika mendengar interupsi istri dari mantan Walikota Manado itu langsung ditanggapi. “Mohon maaf yeah Ibu sebelumnya, Museum kita dicabut khasnya.”
“Siapa yang menangani Museum ini, mana Dinas Kebudayaan ?. Tidak datang lagi, kalau memang orangnya salah sudah ketahuan. Mana Bapak Lukas? tidak ada. Malu, ketika tidak datang seperti itu,” imbuhnya.
Ibu (Julyeta Paulina Runtuwene), lanjut Gubernur Julius, kemarin dapat surat dari Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. “Anggaran untuk Museum Sulut dicabut, dihapus. Karena tidak ada pertanggungjawaban, perkejaan yang lalu. Diperintahkan, tapi tidak dilaksanakan.”
“Tapi, nanti saya lihat dulu yeah. Kalau misalnya anggaran ditahan 2 miliar, pasti akan dikembalikan sebesar 4 miliar. Supaya kepedulian Fadli Zon terhadap Museum kita benar – benar ada. Saya tahu Bapak Fadli Zon mau minta saya bermohon, saya tahu kalakuan teman saya ini. Bermohonnya pasti dikasih 2 kali lipat,” pungkasnya. (*)
Peliputan: Meikel Pontolondo
Discussion about this post