Manado,Barta1.com – Persoalan penerangan di daerah 3 T (Terluar, terdepan, dan terluar) yang ada di Kepulauan Nusa Utara menjadi perhatian anggota DPRD Provinsi Sulut, Amir Liputo, ketika melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Energi dan Sumber Mineral (ESDM), Senin (10/03/2025).
“Coba keliling Talaud, tepatnya di Melonguane jalannya sudah bagus karena itu dibangun dengan jalan nasional, tapi coba keliling di malam hari bagaikan negeri tak bertuang, kecuali masuk perkampungannya itu pun kalau terlihat penerangan kecil,” ungkap Amir Liputo kepada Kadis ESDM Provinsi Sulut, Drs Fransiskus Maindoka.
Ia mengusulkan seharusnya Dinas ESDM melakukan inovasi misalnya bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota lewat dana desa. “Supaya anggaran yang ada itu bisa dipergunakan untuk penerangan yang ada di desa.”
“Kemudian di Sangihe, saya itu sampai di daerah Lelipang, ketika malam di Wilayah Tamako itu. Saat masuk di Pelabuhan Veri saja, yang itu kewenangan Provinsi terlihat gelap gulita. Karena ini tanggungjawab ESDM mohon ini diperhatikan. Artinya, seiring dengan RPJMD yang akan disusun dengan RPJMD yang lama. Dan tanggungjawab kita berkaitan dengan jalan-jalan Provinsi. Tolong ini di koordinasikan dengan Dinas Perhubungan, PUPR, PLN, kemudian dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa,” tuturnya.
Menurut Amir, ketika dana desa diperuntukkan ke situ sehingga secara merata pembangunan daerah terluar bisa dapat melalui penerangan jalan.
“Jika mau pasang penerangan di daerah terluar mohon difokuskan, misalnya di daerah Siau jika ada 10 atau 20 mata lampu, pasang semua di situ dulu. Atau Talaud dapat 10 atau 20 mata lampu. Jangan sampai kasih bantuan daerah terluar kemudian Siau 2, Sangihe 2 dan Talaud 2. Sama dengan tidak memasang lampu itu. Fokus dulu, misalnya tahun ini Siau dulu, berikutnya baru Talaud. Saya lihat dari 20 berbagi 3 yakni 6, jika dibagi di 6 Kecamatan ini kurang dilihat seperti kunang-kunang di mana mampu menerangkan dirinya sendiri, tapi tidak mampu menerangi jalannya,” ucapnya.
Lanjut anggota legislatif dari Dapil Kota Manado menyebut, ketika dirinya mengunjungi daerah terluar masyarakat menganggap mereka belum merdeka.
Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Amir Liputo, Kadis ESDM Provinsi Sulut, Drs Fransiskus Maindoka, terlihat menyebut siap sembari menulis apa yang menjadi masukan pada Dinasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post