Manado, Barta1.com – Aulia Ramadhani Simbala, mahasiswi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menyebut dirinya sangat bersemangat saat membawakan tarian pato-pato asal Minahasa.
Tarian pato-pato ini Aulia bawakan bersama teman-temanya untuk menjadi bagian dari apresiasi budaya Politeknik Negeri Manado yang dirangkaikan dengan peringatan hari pahlawan, bertempat di halaman Gedung Utama Polimdo, Senin (18/11/2024).
“Saya bahagia dan bersemangat menjadi bagian dari parade budaya pada hari ini. Bahkan juga ada gugupnya, karena takut salah,” ungkap Aulia sambil tersenyum.
Apa yang ditakutkan, kata Aulia, terbayarkan ketika menampilkan tarian pato-pato ini di depan mahasiswa dan pimpin Polimdo.
“Jujur saja, agenda yang dibuat oleh pimpinan Polimdo ini sangatlah baik. Jika ini terus dibuat, maka budaya akan terus hidup dan generasi muda akan tahu terkaitan dengan budaya-budaya setiap bangsa, bahkan secara tidak langsung kita telah berperan penting dalam melanjutkan perjuangan pahlawan dengan menjaga dan melestarikan budaya Indonesia,” jelasnya.
Bahkan mahasiswi semester I ini menyebut dirinya bukan berasal dari Minahasa, melainkan dari BMR (Bolaang Mongondow Raya), namun terdorong ingin membawakan tarian dari Minahasa itu. “Saat membawakan tarian pato-pato ini, bagi saya ini kesan yang sangat baik, karena bisa belajar budaya Minahasa.”
“Selain Minahasa, saya juga ingin belajar berbagai tarian dari daerah lain, mengingat kami memiliki mata kuliah (MK) Pancasila. Dari MK itu, kami diajarkan berkaitan dengan kekayaan budaya, baik itu tarian, alat musik, pakaian, nyanyian, bahkan juga kuliner. Hal seperti ini, harus direspon baik oleh generasi muda, karena kita-kitalah pahlawan masa depan,” terangnya.
Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA. Pada sambutannya menyebut, sebagai institusi pendidikan Polimdo bertanggungjawab untuk mengingatkan terus menerus berkaitan dengan perjuangan para pahlawan.
“Kita orang-orang beruntung tinggal di negara ini, karena pahlawan – pahlawan kita pernah mempertaruhkan nyawanya. Kita adalah orang – orang yang harus bersyukur,” tuturnya.
Bahkan kata Alelo, ada banyak pahlawan dalam kehidupan mahasiswa, selain pahlawan bangsa, yaitu orang tua, kakak bahkan tante adalah pahlawan, yang mungkin mengurus biaya perkuliahan dari adik-adik semua.
“Di kampus ada juga pahlawan, yakni Bapak – Ibu dosen yang menjadi pahlawan, ada juga tenaga administrasi, cleaning service (CS) dan satpam. Satpam memberikan kita keamanan, sedangkan CS memberikan kita kenyamanan dengan lingkungan yang bersih. Sedangkan, tenaga administrasi membantu kita memperlancar setiap administrasi yang ada. Mereka semua adalah pahlawan kita,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wakil Direktur Bidang Akademik Polimdo, Dra Tineke Saroinsong, SST MEng, Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Polimdo, Susy A.Marentek, SE,MSA, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Polimdo, Selvie Kalele SE., MSi, dan Wakil Direktur IV Bidang Perencanaan dan Kerja sama Polimdo, Jacob T Makapedua, SE., MTDev, Humas Polimdo, Toni Alalinti beserta jajaran senat, dosen dan staff. Bahkan juga, adanya kehadiran dari Pemerintah Provinsi Sulut. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post