Manado, Barta1.com – Pertobatan menjadi tema pada peribadatan pagi di lingkungan DPRD Provinsi Sulut, Senin (4/11/2024).
Ibadah pagi yang diikuti oleh anggota DPRD Provinsi Sulut dan staf Sekretariat Dewan (Setwan) yang beragama nasrani. Dipimpin langsung ketua DPRD Provinsi Sulut, Fransiskus Andi Silangen.
“Matius 3:1-2, di situ berbicara tentang pertobatan. Bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat. Pertobatan itu adalah Injil utama,” ungkap Fransiskus.
Ia menambahkan, bahwa pertobatan adalah sesuatu yang penting. “Waktu Yehezkiel diangkat menjadi penjaga Israel, Tuhan menyampaikan kepadanya sampaikan kepada orang Israel aku tidak berkenan atas kematian orang fasik, jadi konsep Tuhan, yakni tidak ingin manusia dia ciptakan itu mati kekekalan di api neraka.”
“Yang membuat kita hidup dalam kekekalan tidak dengan Tuhan, itu pilihan bebas Bapak – Ibu dan Saya. Tuhan sangat baik, sebentar lagi kita akan peringati natal. Menjadi pertanyaannya, inkarnasi Allah menjadi manusia, apa makna untuk hidup kita, apakah ada perbedaan hidup kita dengan orang dunia yang Tahun mau bersama-sama dengan dia,” jelasnya.
Jadi, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, bahwa Tuhan berkenan atas pertobatan orang fasik dari kelakuannya.
“Kemudian, Tuhan menyampaikan kenapa harus mati. Hal itu ia ingatkan kepada Yehezkiel. 2 Petrus 3: 9, menjelaskan bahwa Tuhan tidak lalai menepati janji, sekalipun ada orang yang menganggap satu kelalaian, tapi Tuhan sabar, sabar dan terus sabar terhadap kita, karena ia menghendaki supaya kita semua tidak binasa, melainkan berbalik dan bertobat. Ini kasih Bapak dalam hidup kita,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post