Manado, Barta1.com – Terus memperhatikan fasilitas kampus untuk terlihat asri, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado (Polimdo), baik mahasiswa maupun akademisnya berbondong – bondong membuat penataan taman kampus, yang dilaksanakan sejak bulan Mei hingga Agustus 2024.
Penataan taman ini dilaksanakan di Kompleks Jurusan Akuntansi sendiri, yang menjadi bagian dari kegiatan skim pengabdian pada masyarakat – mahasiswa (PPM-M).
Koordinator lapangan pelaksana PPM-M Polimdo, Lorenzo Saputra kepada Barta1.com, Senin (23/09/2024) menyebut penataan taman ini bukan hanya menjadikan kampus terlihat cantik, melainkan juga menjadikan tempat rekreasi dan edukasi, tempat refleksi, ruang terbuka hijau, serta ruang publik kampus.
“Ketika taman ini sudah terlihat asri, tugas civitas adalah menjaga dan merawatnya,” ungkap Lorenzo.
Sedangkan Ketua Jurusan Akuntansi Polimdo, Ivoletti Merlina Walukow, SE., MSi mengapresiasi kegiatan mahasiswa ini, sebagai tools solusi mempercepat proses menuju green kampus di Polimdo.
“Apa yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan Akuntansi Polimdo, merupakan bentuk perhatian terhadap ruang hijau agar tetap asri, serta memiliki dampak penting dalam keseharian kita pada proses belajar mengajar,” ujar Ivoletti.
Beberapa mahasiswa yang berkontribusi dalam kegiatan PPM-M, yaitu mahasiswa Prodi Diploma tiga, Prodi Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan, dan Prodi Akuntansi Perpajakan. Adapun Dosen pendamping yang terlibat, seperti Ivoletti Merlina Walukow SE., MM, Jerry Sonny Lintong, SE., MAP., CRA., CRP, Dr. Alfrets Daleno, STh., dan Yelly Sjenny Paendong, SE., MM., Ak., CA.
Apa itu Green Campus
Istilah green campus sering digalakkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan komitmen untuk menciptakan kampus ramah lingkungan secara berkelanjutan. Lantas, apa itu green campus?
Green campus atau green university (kampus hijau) bukanlah sebuah konsep yang baru saja populer. Istilah tersebut sudah dikenal sejak lama sebagai konsep yang dijalankan suatu perguruan tinggi yang memprioritaskan praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), green campus adalah kampus yang menerapkan efisiensi energi rendah emisi, konservasi sumber daya, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan menjalankan pola hidup sehat.
Sebagai tempat menempuh pendidikan, kampus diharapkan dapat berperan untuk menciptakan tempat yang nyaman, bersih, hijau, indah, dan sehat. Dengan begitu, lingkungan belajar akan lebih kondusif dan berkelanjutan.
Green campus juga menjadi langkah untuk menekan pemanasan global dan pencemaran lingkungan yang meningkat. Hal ini dapat menyebabkan perubahan iklim yang dampaknya semakin nyata terasa. Mulai dari perubahan suhu yang ekstrem, kekeringan di berbagai daerah, krisis air bersih, dan masih banyak lagi.
Sejarah green campus
Kesadaran bahwa manusia berpengaruh besar terhadap kerusakan lingkungan dan ekosistem mendasari lahirnya konsep green campus. Pencemaran dan kurangnya lahan hijau saat ini turut memperparah kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Istilah green campus pertama dipopulerkan oleh Association for the Advancement of Sustainability in Higher Education (AASHE) Amerika Serikat. Pihaknya mulai mengidentifikasi upaya keberlanjutan universitas dengan meluncurkan Sustainability Tracking, Assessment & Rating System (STARS) pada 2005.
Konsep tersebut mulai mendapat daya tarik internasional. Oleh karena itu, konsep green screen pun menjadi prioritas kelestarian lingkungan dalam aktivitas dan kurikulum yang diterapkan di lingkungan pendidikan.
Di Indonesia, green campus diinisiasi oleh Universitas Indonesia melalui program UI Green Metric sejak 2010. Program tersebut memiliki misi menjadikan kampus sebagai “role model” masyarakat dan mitra kritis bagi pemerintah guna mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan isu keberlanjutan bumi. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post