Manado, Barta1.com — Arus penolakan terhadap proyek penimbunan pantai di Manado Utara terus menguat. Tak hanya kelompok nelayan, warga Kelurahan Karangria juga meminta umat beragama bersatu dan menyatakan tidak pada reklamasi.
“Penolakan terhadap reklamasi semakin kuat saat seluruh umat beragama di Manado Utara bersatu, kita akan mengajak gereja lintas denominasi dan umat Muslim serta semua golongan agama,” cetus Pnt Johan Paulus, warga Karangria dan pelayan khusus di gereja Petra Karangria, Selasa (02/06/2024).
Rencana besar menyatukan seluruh umat beragama segera bergulir demi menangkal penimbunan pantai yang digawangi PT Manado Utara Perkasa (MUP) terhadap 90 hektar area laut di Teluk Manado.
“Karena kami melihat reklamasi akan membawa kerugian besar dari sisi lingkungan, banjir tahunan bisa menenggelamkan tiga per empat kelurahan kalau proyek ini dipaksakan pengembang,” ujar Adri Sumendap, warga Karangria.
Selain itu kerusakan besar pada ekosistem laut dan pantai, sebagaimana dibeber sejumlah pakar kelautan, akan dirasakan warga Manado Utara dan pulau-pulau di muka Teluk Manado. Bukan rahasia ratusan nelayan mencari nafkah di area ini bisa kehilangan pendapatan karena ruang hidupnya ‘dirampas’ paksa.
Saat seluruh kekuatan spiritual di Manado Utara menyatu, Oksan Pepato, warga Karangria lainnya melihat hal ini bisa membawa semangat secara keseluruhan pada arus menolak reklamasi.
“Jadi tak lagi kelompok nelayan, semua masyarakat akan bersatu dan menentang penimbunan, kita sendiri akan melaksanakan tugas panggilan Tuhan untuk menjaga lingkungan dan mewariskannya ke anak-cucu,” tegas Wakil Komandan Panji Yosua Petra Karangria ini.
Angga Ratmoko, juga warga Karangria dan pengurus kelompok kaum bapa di Gereja Petra, mengingatkan masyarakat dan jemaat agar tidak tergiur dengan bujukan kelompok-kelompok tertentu untuk menyetujui reklamasi. Apalagi bila rayuan mereka dibarengi dengan iming-iming uang.
“Jangan menukar masa depan dengan kenikmatan sesaat tetapi kemudian masyarakat juga yang akan menyesal kemudian, mari menyatukan tekad untuk menolak reklamasi,” cetus dia. (*)
Editor:
Ady Putong


Discussion about this post