Manado, Barta1.com – Kampus Politeknik Negeri Manado (Polimdo) melaksanakan seminar nasional produk terapan unggulan vokasi ke 4 dengan tema “peningkatan riset inovatif pendidikan tinggi vokasi menuju kampus berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”, Sentra Hotel Manado, Jumat (28/06/2024).
Pada seminar itu, sebagai keynote speaker yaitu dari Direktur Politeknik Jakarta, Dr. Syamsurizal, SE.,MM, Sabah University Malaysia, Dr. Awangku Hassanal Bahar Bin Pengiran Bagul dan Kepala Bapelitbangda Manado, Dr. Ir. Liny Tambajong., ST., M.Si.
Dr. Ir. Liny Tambajong., ST., M.Si pada pemaparannya mengatakan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sumompo Manado mencapai 300 sampai 400 ton perhari.
Menurutnya, untuk pengurangannya sebenarnya masyarakat atau perguruan tinggi bisa berinovasi, karena sampah ini jika mampu dimanfaatkan dengan baik, akan mendatangkan keuntungan atau profit yang besar.
Mendengar pemaparan itu, Melky K.E Paendong, selaku moderator pada seminar nasional ini menanggapi dengan mengatakan cukup besar yah perharinya sampah bisa mencapai 300 sampai 400 ton.
“Maka dari itu, harus ada inovasi yang akan dilakukan, guna melakukan pengurangan sampah yang masuk ke TPA, sesuai dengan tema kita pada hari ini,” ungkap Melky sambil membuka pertanyaan kepada peserta seminar.
Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Polimdo, I Made Wahyu Artana, mengajukan pertanyaan berkaitan dengan TPA Ilo-Ilo.
“Kita tahu bersama TPA Sumompo Manado sudah tidak bisa lagi menampung sampah-sampah dari masyarakat,khususnya di Ibu Kota Sulawesi Utara ini, sehingga harus ada tempat yang baru untuk bisa menjadi solusinya,” ujarnya.
Lanjut I Made, ada TPA Ilo-Ilo yang saat ini sudah ada, kenapa itu tidak difungsikan, supaya sampah di Kota Manado sebagiannya di bawah kesana.
“Sekali lagi, kapan TPA Ilo-Ilo ini bisa difungsikan, karena pembangunannya sudah bertahun-tahun,” tanya I Made kepada Liny.
Di tempat yang sama, liny menjawab, bahwa TPA Sumompo sudah tidak bisa dikembangkan lagi sambil menunggu TPA Ilo-Ilo bisa digunakan.
“Sebagai informasi TPA Ilo-Ilo itu, sebenarnya sanitary Landfillnya sudah selesai dan itu dibangun oleh kementerian PUPR dan pengelolaannya oleh Provinsi, karena itu ada UPT-nya sendiri,” jawabnya.
Jika ada yang bertanya itu sudah selesai, kenapa belum beroperasi, karena belum ditunjang oleh alat-alatnya.
“Jika TPA Ilo-Ilo sudah beroperasi, maka itu bukan hanya menampung sampah-sampah dari Kota Manado saja, melainkan ada Minut, Bitung bahkan Tomohon juga,” tambah Liny sembari menutup jawabannya.

Sedangkan Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo, MBA, yang diwakili penanggungjawab kegiatan seminar nasional, Arief P. Kumaat, SE., MM ketika diwawancarai Barta1.com mengatakan, pada seminar ini banyak ilmu yang dibagikan oleh para narasumber yang terundang pada hari ini.

“Seminar ini juga dirangkaikan dengan presentasi hasil penelitian atau temuan dari mahasiswa dan dosen itu sendiri, dan mengharapkan agenda ini menjadi wadah pertukaran pemikiran ilmiah, saling membagi ilmu antar mahasiswa dan dosen, serta bisa menjadi ilmu pengetahuan dijunjung dan dibagikan,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post