Manado, Barta1.com — Dosen Pemilu Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Dr Ferry Daud Liando menyebut, media atau jurnalis jangan kehilangan kekuatan saat menjalankan fungsinya mengawasi iven kontestasi politik, seperti halnya Pilkada Minahasa Tenggara (Mitra) tahun ini.
“Media jangan sampai jadi lemah, harus punya power untuk mengawal seluruh tahapan Pilkada yang sementara berlangsung,” kata Ferry sebagai narasumber dalam media gathering bertema Sinergitas Media Dalam Meningkatkan Kualitas Informasi Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.
Kegiatan yang diampu KPU Mitra ini berlangsung 2 hari, 19-20 Juni 2024 di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, diikuti puluhan jurnalis dari Mitra dan Manado.
Pakar kepemiluan ini seterusnya menjelaskan, fungsi media tak hanya sebatas corong untuk mensosialisasikan tahapan demi tahapan pemilihan. Lebih dari itu, media juga bisa menjadi alat kontrol semua pihak agar tidak keluar dari jalur aturan dan etika.
Untuk menjalankan fungsi ini, jurnalis juga jangan kata dia jangan mendua hati. Artinya tetap mengutamakan netralitas dan menjaga independensi. Ini penting, karena kendati media harus menjalankan bisnisnya tapi dia akan dipandang kuat bila tak menunjukkan keberpihakan pada calon tertentu.
Fungsi penting lainnya adalah mengedukasi. Media lanjut Ferry, sejatinya bisa meredam niat pihak-pihak tertentu pada kepentingan kekuasaan. Sehingga dalam produksi karya jurnalistiknya, wartawan jangan sampai memprovokasi masyarakat atau kelompok.
“Jangan justru jurnalis dalam produk beritanya menciptakan ketegangan gara-gara terjebak dalam polarisasi, seharusnya mengedukasi masyarakat dengan menyampaikan bahwa beda pilihan itu adalah persoalan yang harus dihargai,” jelas dia.
Ferry mengingatkan jurnalis perlu terus meningkatkan kapasitasnya dalam membuat berita terkait Pemilu dan Pilkada. Pemahaman terhadap aturan itu penting, sehingga produksi berita memiliki acuan jelas. Beberapa kali dia temukan, ada berita yang tidak presisi dalam hal tersebut.
Dr Ferrol Warouw, akademisi yang jadi narasumber selanjutnya, menyoal persoalan lingkungan dalam berbagai iven suksesi politik. Peran media menurut dia perlu mengedukasi calon untuk menjaga ekosistem lingkungan tetap sehat.
“Sampah plastik itu persoalan yang berkaitan dengan Pilkada, kita mengajak media untuk menyampaikan semua pihak jangan sampai ini berlarut-larut,” sebut Ferrol. (*)
Editor:
Ady Putong


Discussion about this post