Manado, Barta1.com – Belum lama ini kejelasan jalan Amurang – Tombatu dan Mopolo – Powalutan disentil Komisi III pada saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama dinas PUPR.
Anggota DPRD sulut, Boy Tumiwa, dan Stella Runtuwene mempertanyakan kejelasan pengerjaan akses jalan di 4 lokasi yang merupakan wilayah dari dapil keduanya.
“Jalan Tombatu – Amurang itu bagaimana pengerjannya. Kan ibu sudah setuju waktu rapat kemarin, sakan dimasukan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan pengawalan di Badan Anggaran. Makanya ini hilangnya di mana,” tanya Boy.
Lanjut Boy, mempertanyakan persoalan jalan Mopolo sampai Powalutan, yang baru sekarang dikerjakan. “Sudah berapa kali ini dibahas, apa kendalanya, karena ini sudah 2 tahun dijanjikan oleh pemerintah dalam hal ini disampaikan langsung oleh Sekprov. 2 tahun berturut – turut dan 2 kali APBD perubahan. Dan jalan itu tidak ada sekarang, saya tidak mempercayai Sekprov dan Ibu Kadis,” ujar Boy.
“Jika melewati jalan Tombatu sering dikatakan pembohong, Anggota dewan pembohong. Kami sedang mencalonkan diri, dan saya tidak pernah memarahi ibu, namun kali ini saya marah, saya sudah malu kepada masyarakat. Ini sudah habis tahun dan mungkin sudah ada orang yang melaporkan di Kejaksaan, karena sudah lewat tahun anggaran, apalagi kontrak,” tegas Boy.
Ia kembali mempertanyakan, kapan pastinya akan dilanjutkan pengerjaan jalan tersebut. Dia mengatakan, tidak memiliki kepentingan apapun, hanya saja ini adalah kepentingan masyarakat, ini sebagai bentuk pengawasan dari DPRD.
Selaras dengan apa yang disampaikan Boy Tumiwa, anggota DPRD Sulut, Stella Runtuwene, yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan, sudah sering menghubungi Kadis untuk permasalahan jalan tersebut.
“Sebenarnya apa yang menjadi kendala di lapangan, tidak ada ujungnya untuk penyelesaian, dan korban selalu bertambah di sana, setiap hari saya merasa pengerjaan ini terlalu lambat, sebenarnya apa yang menjadi kendala dari jalan Mopolo – Powalutan,” tanya Stela kepada Dinas PUPR.
Stella mengingatkan, jangan sampai karena tidak bisa mengatur sampai-sampai masyarakat yang menjadi korban.
Kadis PUPR, Deicy Paath, mengatakan bahwah perbaikan jalan Mopolo – Powalutan akan dilanjutkan. “Kalau untuk hari ini belum bisa mengenai tinjauan, tapi kalau besok bisa. Kendalanya, ada disalah satu peralatan yang sangat dibutuhkan dalam proses pengerjaan mengalami kerusakan, yaitu Finisher. Makanya pekerjaan mengalami penundaan,” Pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post