Manado,Barta1.com – Debora Lahensel dan Margaretha A. Rundengan telah menyusun Jurnal mengenai dampak lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di salah satu perusahaan di Sulawesi Utara.
Menurut keduanya, Sumber daya manusia (SDM) sebagai aset perusahaan dan modal yang harus dikembangkan secara berkelanjutan, karena SDM sangat berperan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai suatu tujuan.
Karyawan merupakan SDM yang harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Pengembangan SDM sebagai faktor penggerak organisasi yang dilakukan secara terus menerus agar kualitas dapat dimplementasikan dalam pelaksanaannya di lapangan.
Lingkungan kerja memiliki kontribusi cukup besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang kurang memadai dapat menurunkan kinerja karyawan. Sedangkan, lingkungan kerja perusahaan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelancaran operasional perusahaan, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
Bukan itu saja, memperhatikan juga kondisi lingkungan kerja saat karyawan bekerja merupakan bagian dalam menciptakan kondisi yang bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan karyawannya. Sedangkan lingkungan kerja itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik (temperatur udara, penerangan, kebersihan, penataan ruang, dll) dan lingkungan non fisik (kesejahteraan karyawan, suasana kerja, hubungan karyawan/atasan, dll).
Kemudian, terdapat beberapa faktor yang membuat kinerja karyawan itu optimal, salah satunya adalah lingkungan kerja yang memiliki hubungan positif dengan kinerja karyawan. Apabila lingkungan kerja kondusif dan memberikan kenyamanan bagi karyawan dalam melaksanakan aktivitas kerja, maka kinerja karyawan dapat meningkat karena memiliki etos kerja yang tinggi. Namun, ada beberapa permasalahan terkait lingkungan kerja yang kurang menunjang kelancaran dari aktivitas kerja, sehingga karyawan merasa kurang nyaman, misalnya kondisi udara pada ruang kerja cukup panas, dikarenakan belum tesedianya AC.
Bahkan Kondisi ruangan yang panas dapat menyebabkan karyawan berkeringat secara berlebihan dan merasa gerah, sehingga menghambat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab saat bekerja.
Suhu udara di ruangan kantor meningkat pada jam-jam tertentu, seperti pada saat sinar matahari masuk ke dalam ruangan, sehingga membuat ruangan terasa panas. Sinar matahari masuk ke dalam ruangan, dikarenakan ruang kerja yang terbuka dan sirkulasi udara yang panas.
Dengan kondisi tersebut, seharusnya perusahaan dapat memperhatikan berbagai faktor terkait lingkungan kerja, yang bisa berdampak pada kurang optimalnya kinerja karyawan. Lingkungan kerja perusahaan sangat penting untuk ditata dengan baik dan kondusif agar karyawan dapat bekerja secara optimal. Karyawan yang bekerja secara optimal dapat menunjang tercapainya kinerja yang baik.
Dengan lingkungan kerja yang baik dapat membantu karyawan bekerja dengan nyaman, sehingga tidak membuat karyawan jenuh dalam melaksanakan tugas kerja dan merasa puas dengan hasil kerjanya. Sebaliknya, lingkungan kerja yang buruk dapat membuat karyawan merasa bosan dan tegang yang tentunya akan menghambat pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk menciptakan kinerja yang baik, dibutuhkan peningkatan kinerja yang optimal bagi setiap karyawan guna mencapai tujuan perusahaan. Apabila kinerja karyawan dalam suatu perusahaan baik, maka hal tersebut akan berdampak pada tercapainya tujuan perusahaan. Dengan kata lain, kelangsungan suatu perusahaan itu ditentukan oleh kinerja karyawannya.
Dengan adanya lingkungan kerja yang baik, maka karyawan akan melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal. (*)
Editor: Meikel Pontolondo
Discussion about this post