Manado, Barta1.com — Pasokan listrik di Kepulauan Sangihe menjadi pembahasan lintas Komisi di DPRD Sulut bersama PT PLN Sulutenggo bertempat di Ruang Rapat Komisi III DPRD Sulut, Senin (09/10/2023).
Anggota Komisi II DPRD Sulut, James Tuuk, mempertanyakan persoalan progres penerangan di Kepulauan Sangihe yang dinyatakan oleh pihak PLN pusat tertanggal 15 Oktober 2023 bisa ditangani.
“Kenapa kami menuntut Kepulauan Sangihe itu harus terang, dikarenakan PT PLN per juni semester pertama ia untung 25,91 triliun. Jadi tidak sama dengan tahun 2015, dimana kebutuhan listrik kita hanya 150 mega dengan produksi 87, sehingga negara mensubsidi PT PLN kurang lebih sekitar 72 triliun sampai 105 triliun pertahun,” ungkap James.
Namun hari ini, kata James, PT PLN sudah profit dan salah satu direktur menjanjikan tanggal 15 Oktober Kepulauan Sangihe listriknya sudah menyala.
“Jadi saya ingin mengetahui progres untuk penerangan di Kepulauan Sangihe itu seperti apa,” tanya anggota legislatif dapil BMR kepada Uray Aminin, selaku perwakilan PT PLN bidang SRM Distribusi.
Menurut Uray, pertemuan dengan PLN pusat diikuti dirinya secara daring. Semuanya terkopi, dan sudah melakukan perbaikan.
“Secara garis besarnya sudah ada tambahan pembangkit 3 unit yang didatangkan dari Ambon, sesuai schedule sampai di Tahuna itu tanggal 16 Oktober 2023 dan tambahan itu sudah mencukupi. Terus yang kedua, menggunakan mobile genset yang didatangkan dari Gorontalo sebanyak 2 unit, kemudian dari Kota Kotamobagu khusus mensupport warga masyarakat di Sangihe supaya lebih cepat nyalanya,” jawab Uray.
Dan itu, kata Uray, sudah beroperasi dan masuk sistem tertanggal 7 Oktober 2023. Semula defisit 2100 saat ini sudah berkurang di atas 1500. Selain itu, dilakukan percepatan perbaikan mesin-mesin yang gangguan.
Uray menceritakan gangguan eksternal sangat tinggi di Kepulauan Sangihe, dikarenakan kesulitan dalam memelihara pohon-pohonnya termasuk pada cuaca ekstrim yang membuat gangguan arusnya begitu besar, sehingga berdampak kepada mesin-mesin pembangkit, termasuk mesin PLN yang ada di Kepulauan Sangihe.
Kata Uray, beberapa mesin saat ini dalam proses perbaikan. Kemudian, ada 2 unit besar yang akan masuk ke Sangihe, yakni unit 5 dan 9 sekitar tanggal 10 Oktober 2023. Mudah-mudahan kedepannya sudah makin membaik, dan dapat diestimasi pertanggal 10 Oktober kondisi sudah tidak ada yang padam, namun kondisi cadangan dayanya masih minim yaitu 20 KW.
“Tetapi, planing besar setelah mendatangkan mesin dari Ambon yaitu bisa beroperasi sesuai jadwal. Mudah-mudahan, komitmen PLN untuk Kepulauan Sangihe tidak padam lagi terwujud,” sahutnya.
Pimpinan Komisi III DPRD Sulut, Amir Liputo, menanggapi penjelasan Uray dengan mengatakan setiap progres PLN di Kepulauan Sangihe akan terus dikawal oleh DPRD Sulut. (*)
Peliput:
Meikel Pontolondo
Discussion about this post