Manado, Barta1.com – Setiap anak muda seharusnya memiliki kesadaran diri untuk mandiri, sedianya jangan terus-menerus bergantung terhadap orang tua. Begitulah kalimat yang kerap disampaikan oleh Natashia Moningka.
Perempuan kelahiran Manado, 3 Januari 2003 itu, menjalani aktivitasnya fokus pada pekerjaan dan perkuliahan. “Saya kerja pagi sampai sore di NDC Resort, malamnya saya lanjut kuliah di STIE Eben Haezar,” singkatnya.
“Saya baru masuk 4 bulan bekerja tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, tanpa harus bergantung kepada orang tua. Selain itu, pastinya mencari pengalaman,” ungkapnya.
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Deki Moningka dan Crisye Lombo ini, menyebut bahwa hasil dari pekerjaannya ini sangat membantu proses perkuliahannya, seperti biaya transpor dari rumahnya di Molas ke tempat perkuliahannya di Jalan Diponegoro No. 4 Mahakeret, Kota Manado, selain itu, bisa membantu biaya pembayaran SPP jika KIP-nya belum dicairkan.
“Posisi saya bekerja sebagai karyawan restoran, sehingga setiap harinya saya bisa bertemu dan berinteraksi dengan tamu dari bermacam negera,” ucapnya.
Perempuan seperti dirinya, sebenarnya tidak muda untuk membagikan waktu, baik pekerjaan dengan perkuliahan, namum mau tidak mau harus dijalani, dengan cara melawan rasa lelah dan malas.
“Di situasi saat ini, hidup itu bergantung pada keuangan, apa saja harus mengeluarkan uang. Maka dari itu, harus pinter-pinter juga mencari keuangan, baik itu dengan bekerja maupun menjalankan usaha,” cetus Natashia. Perempuan yang memiliki hobi traveling ini, memiliki misi dalam hidupnya dengan menjadi pribadi yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan teman-temannya.
Selain itu, Natashia Moningka juga aktif diberbagai kegiatan komunitas, yang backgroundnya ke lingkungan, di mana dirinya bagian dari anggota Mapala Eben Haezar Manado dan Seasoldier Sulut.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post