Manado, Barta1.com – Desakan ekonomi keluarga yang tidak berkecukupan. Membuat Zulfikar Katili berjualan cendol, seusai dirinya bersekolah. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hasan Katili dan Suryati Ismail ini, memulai usaha cendolnya sejak 30 Januari 2023.
Bermodalkan sepeda, Katili dari rumahnya sudah membawa dagangannya ke sekolahnya, di SMK Negeri 3 Manado. “Setelah belajar, baru saya berjualan di depan sekolah,” ungkap siswa kelahiran Manado, 16 November 2005.
“Alhamdulillah selama beberapa bulan berjualan, keuntungannya memuaskan. Per harinya, saya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu,” tuturnya sembari menyebut dirinya mulai berjualan sekitar pukul 14.00 WITA hingga jualannya habis.
Katili menyebut, keuntungan dari penjualan cendol bisa membantu kebutuhan pribadi dan keluarganya. “Perharinya saya menabung sebesar 50 ribu, dari hasil berjualan cendol,” sahutnya. “Awalnya saya malu berjualan seperti ini. Akan tetapi, lama-kelamaan saya ketagihan karena pendapatannya lumayan,” ucapnya.
Remaja yang bertempat tinggal di Wonasa Mahakam Lingkungan 3, Kota Manado ini, setiap harinya membeli cendol dari tetangganya. Sedangkan gula merahnya, diolahnya sendiri. Kemudian, dijual lagi kepada siswa-siswi di SMK Negeri 3 Manado atau masyarakat secara umum.
“Intinya, usaha yang dijalankan ini bisa membantu pendapatan dari ayah saya, yang seorang buruh pelabuhan,” pungkasnya.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post