Manado, Barta1.com — Percaya diri salah satu kunci kesuksesan akting para peteater di atas panggung. Tanpa faktor itu, niscaya kemampuan membawa peran tak bakal maksimal. Dan Vanessa Claudia Hatter benar-benar menyadari hal tersebut.
Karena itu, peteater pemuda dari GMIM Sion teling Sentrum ini berupaya tampil penuh percaya diri saat membawakan peran Anita di lakon “Rumah Singgah” karya Dessy Wewengkang. Vanessa menjadi salah satu aktris yang memperkuat kelompoknya di lomba teater FSPG 2022, yang berlangsung pada Minggu (23/10/2022) di GMIM Victory kairagi Weru.
“Karakter Anita ini adalah istri dari seorang pejabat. Dia turun dari rumahnya karena perlakukan suaminya tidak baik. Kemudian, ia datang ke rumah singgah milik Makanta,” jelas pemudi kelahiran Manado 23 Desember 1997 ini, menjelaskan tentang perannya pada Barta1 setelah pentas.
Untuk membangun karakter Anita sesuai tuntutan naskah, Vanessa mengaku menghayatinya lewat realisasi dalam keseharian. Nah, pergumulan setiap hari itu yang dimaksimalkan untuk menghidupkan perannya di atas panggung.
Saat Sion Teling Sentrum naik pentas, Vanessa pun cukup menyolok di atas stage. Sosoknya cantik, semampai dan anggun. Tak heran, karena sejatinya dia masih berdarah Kanada yang didapat dari sang papa.
Anak dari pasangan Brian Hatter dan Rose Monintja ini menyebut dirinya sama dengan sebagian pemeran teater lainnya; beru pertama kali ini tampil di perlombaan teater FSPG.
“Tampil di FSPG baru kali ini. Tetapi, di kegiatan festival teater remaja GMIM sudah beberapa kali,” tuturnya.
“Saya senang bisa tampil perdana di kegiatan pemuda ini. Sebelumnya ingin tampil tetapi selalu berhalangan,” cetusnya.
Ia menyebut dengan teater bisa menyalurkan hobi, kemudian bisa meluapkan emosi.
“Permasalahan di luar bisa diluapkan emosinya dengan berperan di teater sesuai dengan perannya masing-masing,” jelas Vanessa.
“Semoga ke depannya makin banyak lagi pemuda-pemudi bisa terlibat dalam pementasan teater ini. Kegiatan gerejawi seperti ini mendatangkan hal yang positif dalam kehidupan kita,” kata dia lagi. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post