Manado, Barta1.com — Mobil mewah dan plat merah yang sering mengantri bahan bakar bersubsidi seperti pertalite ikut disingung oleh pendemo di DPRD Sulut, Jumat (02/09/2022) lalu.
“Kiranya Bapa-ibu Dewan bisa memantau kendaraan mewah maupun Dinas yang ikut mengantri di Pertamina secara langsung. Bahan bakar bersubsidi ini peruntukan masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Pajero Sport tidak mungkin milik masyarakat menengah ke bawah,” ungkap koordinator lapangan PMII Cabang Manado, Shandy Sitaba di depan Sekretaris DPRD Sulut, Glady Kawatu.
Menurutnya, jika menjual ban mobil Pajero saja bisa membeli bensin selama sebulan, tidak mungkin yang mengantri bahan bakar bersubsidi itu bagian dari masyarakat menengah ke bawah. “Jika tindakan ini masih sering terjadi, ini namanya pencurian hak rakyat,” terangnya.
“Mungkin apa yang disampaikan ini bisa menjadi catatan dari ibu Sekwan, dan bisa di cek langsung kejadian seperti ini di lapangan,” pintanya.
Setelah mendengarkan tanggapan dari Shandy Sitaba, langsung ditanggapi oleh Sekretaris DPRD Sulut, Glady Kawatu.
“Saya sependapat dengan adik-adik ketika pemilik kendaraan mewah mengantri atau mengambil apa yang menjadi hak rakyat, itu menjadi masalah. Maslah ini akan diteruskan ke DPRD Sulut melalui Komisi II. Dari pertemuan ini, apa yang menjadi masukan dari adik-adik mahasiswa ini bisa mengingatkan Komisi II DPRD Sulut untuk melakukan pemantauan kembali ke Pertamina atau pompa bensin, termasuk antrian panjang terhadap solar,” jawabnya.
“Sebenarnya Komisi II DPRD Sulut sudah melakukan pemantauan diawal tahun, tetapi dengan kondisi ini mungkin kita diingatkan kembali karena adik-adik mahasiswa lebih jeli melihat kondisi yang ada di lapangan, yang menjadi rana dari DPRD Sulut untuk melakukan pengawasan,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post