Manado, Barta1.com – Beragam keinginan dari seorang mahasiswa ketika menyelesaikan studinya atau acara wisuda dengan bisa mengajak orang tua, sanak keluarga, pacar maupun teman-temannya di momen yang bahagia tersebut. Atau punya cara unik dan bisa dikenang seumur hidup.
Nah, Candle Heiner Rogaga (21 tahun), mahasiswa akhir Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado ini, misalnya memiliki keinginan utama menggunakan jaket ojek online saat diwisuda nanti. “Iya, jika diijinkan, saya akan menggunakan jaket ojek online saat wisuda nanti,” ungkap Candle kepada Barta1.com, Jumat (12/08/2022) lalu.
Bukan tanpa sebab? Ia menyebut dari kerja sampingan sebagai ojek online dirinya bisa meraih mimpi dalam studi. Mungkin banyak mahasiswa yang tidak bisa meneruskan kuliah. Tapi dirinya bisa membayar uang kuliah sendiri dari semester 5 hingga mendekati wisuda. “Itulah kebanggaan saya sebagai ojek online,” katanya.
Menurutnya, selain membantu kebutuhan perkuliahan, dari hasil ojek online bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari, seperti kebutuhan makan dan membayar setoran motor. “Menjadi seorang driver online kita bisa belajar melewati yamg namanya kesabaran, dengan belajar membagi waktu dengan organisasi hingga proses perkuliahan,” terangnya.
“Setiap harinya, saya mulai melakukan pekerjaan sebagai ojek online sejak pukul 05.00 WITA. Kemudian, pukul 08.00 WITA istirahat untuk ikut kuliah. Jika tidak ada jam perkuliahan, saya lanjut ngojek sampai pukul 17.00 WITA,” ujarnya.
Anak pertama dari 2 bersaudara, dari pasangan Gilion Rogaga dan Rulyana Puirih ini menambahkan, dirinya pernah melanjutkan aktivitas ojek online dari pukul 18.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA. Khusus, hari Minggu itu hari istirahat. “Selama menjadi driver online, saya pernah mengantarkan penumpang itu hingga Kota Bitung, tepatnya di Aer Tembaga,” jelasnya.
Ia menambahkan, aplikasi ojek online selama ini yang digunakan adalah Indrive. Sangat ramah di kantong pelanggan, dan baik pendapatannya untuk driver. “Ada fitur penawaran ongkos antara driver dan pelanggan,” cetusnya.
“Tentunya, dengan Indrive online ini saya lebih mandiri. Lebih mengurangi beban dari orang tua. Pendapatan dengan menggunakan Indrive ini dengan hanya paruh waktu setiap seharinya, bisa mencapai Rp 200 ribu lebih,” ucapnya.
Namun, berbeda ketika cuaca tidak baik, atau ada kesibukan perkuliahan yang begitu padat. Biasanya pendapatan itu hanya berkisaran Rp 90 ribu lebih. “Tetapi saya tetap bersyukur dengan keadaan apapun,” kata Candle sembari tersenyum.
“Beruntunglah mahasiswa yang orang tuanya masih membiayai perkuliahannya, atau derajat ekonominya tinggi. Tetapi, bagi teman-teman mahasiswa yang kerja sambil kuliah guna membiayai uang perkuliahan, kita mengalir saja. Percayalah ke depan ada hal yang indah yang tidak mudah kita perjuangkan. Hidup ini tidak dapat dipertaruhkan dan tidak juga dapat dimenangkan,” tambah pemuda kelahiran, Manado, 15 Januari 2001 ini.
Dari pendapatan ojek online Candle menjelaskan cukup bayar uang kuliah dan keperluan lain. “SPP-nya setiap semester sebesar Rp 4,9 juta, kemudian setoran motor setiap bulannya Rp 600 ribu,” pungkasnya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post