Sangihe, Barta1.com – Masyarakat yang tergabung dalam aksi menolak PT. Tambang Mas Sangihe (TMS) kecewa ketika mereka diperhadapkan dengan kenyataan dimana Drill Rig Machine milik PT. TMS diangkut oleh mobil tronton yang diduga milik salah satu pimpinan DPRD Sangihe Michael Thungari.
Mobil jenis truk tronton berwarna orange biru dengan Nomor Polisi DB 8518 CK itu teridentifikasi melalui stiker bertuliskan “Bidadari dan MT Membara” di depan kaca mobil tersebut yang saat ini melekat dengan Politisi Partai Nasdem tersebut.
Koordinator Save Sangihe Island (SSI) Jan Rafles Takasihaeng mengatakan ini sebuah ironi, seharusnya wakil rakyat turun berjuang bersama rakyat tetapi kenyataannya diperhadapkan dengan kondisi sebaliknya.
“apalagi pemilik mobil tersebut adalah pimpinan dewan yang seharusnya ada bersama-sama dalam perjuangan rakyat menolak PT. TMS. Ini jelas sebuah ironi,” kata Takasihaeng.
Hal senada juga disampaikan Alfred Pontolondo. Menurutnya, sangat tidak etis seorang wakil rakyat kemudian terendus mobilnya dipakai untuk memuat alat PT. TMS yang sudah setahun lebih ditolak warga Sangihe.
“ini kenyataan yang diperhadapkan, dimana DPRD secara kelembagaan belum mengambil sikap jelas terkait kehadiran PT. TMS di Sangihe, malah kenyataan memiriskan justru terjadi seperti ini. Jelas sebagai masyarakat Sangihe sangat kecewa. Kita tidak sedang mempolitisir keadaan, tetapi secara logika, sangat tidak etis hal seperti ini terjadi,” kata Pontolondo.
Maichel Thungari (MT) tak menampik ketika dikonfirmasi terkait pemuatan alat berat PT. TMS menggunakan mobil jenis Truk Tronton miliknya. Menurut dia, sebelumnya ia sudah memarahi pekerjanya yang mengurus mobil tersebut untuk menghindari masalah yang akan terjadi nanti.
“Mobil tersebut sudah diurus oleh pihak ketiga, saya sudah marah-marah, kenapa sudah tau menjadi masalah harus diangkut,” kata Thungari ketika dikonfirmasi belum lama in.
Dirinya menerangkan untuk pengurusan mobil tersebut sudah dipercayakan kepada pekerjanya sejak dulu. Ia pun tidak tahu kalau alat yang akan diangkut adalah milik perusahaan yang izinnya sudah dicabut PTUN Manado beberapa pekan lalu.
“Mobil kan bukan saya yang urus, mereka melakukan deal dengan anak buah di lapangan. Tidak melaporkan kalau akan mengangkut bor untuk TMS. Silakan suruh bongkar kalau memang bermasalah,” kata Thungari.
“namanya juga mobil, siapa saja boleh sewa kan. Tidak mungkin pihak ke 3 berpikir buruk,” ujarnya lagi.
Politisi muda tersebut meminta agar persoalan tersebut tidak dipolitisir,” mudah-mudahan teman-teman tidak mempolitisir masalah ini. Sama saja kan dengan Kapal Kerry yang memuat dari Munte atau Amurang, tidak mungkin ada muatan tidak dimuat,” kata dia.
Seperti diketahui PT. TMS menyewa dua mobil jenis truk tronton untuk mengangkut Drill Rig Machine menuju Kampung Bowone, pada Senin (13/6/2022), salah satunya berstiker MT Membara dan Bidadari namun berhasil ditahan oleh warga di Kampung Salurang. Pada Kamis (16/6/2022) alat berat tersebut berhasil diusir warga ke Pelabuhan Pananaru, Kecamatan Tamako, untuk dibawa keluar dari Pulau Sangihe.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post