Sangihe, Barta1.com – Upaya penolakan warga Sangihe kepada PT. Tambang Mas Sangihe (TMS) mendapat dukungan penuh dari Sinode GMIST.
Wujud dukungan itu dinyatakan ketika beberapa orang pendeta-pendeta turun langsung mendampingi aksi masyarakat mengusir alat berat PT. TMS di Tabukan Selatan Tengah, Rabu (15/6/2022).
Pendeta Mathias Rony Lawerisa menyampaikan kedatangan mereka di Kampung Bowone merupakan instruksi dari Ketua Umum Sinode GMIST, Pendeta Welman Boba.
“Pimpinan tertinggi sinode GMIST mengutus kami untuk bersama-sama dalam perjuangan ini. Beliau menyampaikan bahwa perjuangan merawat alam ciptaan Tuhan ini masih panjang, jadi ia meminta kita untuk tidak anarkis,” Kata Lawerisa menyampaikan imbauan ketua Sinode GMIST.
“Kepada teman-teman, Tuhan memberkati kalian, mari jaga tanah kita, kita semua bertanggung jawab untuk tanah ini, titipan kepada anak cucu kita, jangan habiskan untuk kita sendiri,” Lanjutnya lagi.
Koordinator Save Sangihe Island (SSI) Jan Rafles Takasihaeng berterima kasih kepada Sinode GMIST yang turut bersama mendampingi perjuangan rakyat menolak PT. TMS.
“Kita semakin kuat melalui dukungan hamba-hamba Tuhan melalui Sinode GMIST, terima kasih kepada Bapak Ketua Umum Sinode GMIST, terima kasih karena tidak meninggalkan perjuangan jemaat-jemaatnya,” Ungkap Takasihaeng.
Sejak Senin (13/6/2022) warga Sangihe berjuang mengusir alat berat milik PT. TMS yang akan masuk ke Kampung Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah. Pada Kamis, (16/6/2022) dua mobil tronton pengangkut alat berat tersebut meninggalkan Kampung Salurang menuju Pelabuhan Pananaru. Hingga kini sebagian masyarakat berjaga-jaga di seputaran pelabuhan memastikan alat berat tersebut segera meninggalkan Pulau Sangihe.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post