Sangihe, Barta1.com – Sedikitnya 5 rumah dan 1 tempat ibadah penduduk suku Sangihe yang tinggal di Provinsi Sarangani, Kota Madya Glan, khususnya di wilayah Laensasi Filipina Selatan rusak dihantam badai pada pukul 04.00 sore, Sabtu (9/4/2022) waktu setempat.
Berdasarkan informasi yang diterima saat ini warga yang rumahnya rusak, untuk sementara menginap di rumah penduduk lainnya yang tidak terkena bencana. Hal ini disampaikan Samy Macpal, seorang tenaga pengajar yang diperbantukan KJRI di Davao untuk mengajar Bahasa Indonesia kepada anak-anak Indonesia di Filipina.
Dirinya menuturkan akan melaporkan kejadian tersebut ke Konsulat Jenderal Perwakilan RI di Davao City. “biasanya kalau ada masalah seperti ini kita lapor ke Konsulat Perwakilan RI di Davao City nanti segera mereka yang menanganinya ada bantuan-bantuan dari mereka pemerintah kita,” Ujar Samy.
Samy juga meminta doa dari saudara-saudara yang ada di Indonesia khususnya di Sangihe sebab kata dia yang terkena musibah adalah orang-orang Sangihe yang sudah menetap tinggal di sana.
“Mereka adalah orang Indonesia, tolong sampaikan informasi ini, sebab yang terkena musibah adalah warga kita orang Sangihe,” Kata Samy yang saat ini menetap di Filipina.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post