Manado, Barta1.com – Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia mempengaruhi semua sektor, termasuk ekonomi. Namun tidak bagi Abdul Rohim Bilatula. Remaja penjual bendera merah putih ini, tetap ‘bertarung’ menjual dagangannya.
Sebab dirinya tahu memanfaatkan momen yang saat ini warga sedang bersiap menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76 tahun. “Dengan berjualan bendera merah putih, saya juga menyadarkan masyarakat bahwa bulan ini sebagai hari Kemerdekaan Indonesia. Dan sebagai warga Indonesia wajib memasang bendera merah putih di rumahnya masing-masing,” ungkap Abdul saat diwawancarai Barta1.com sedang berjualan di depan BNI Wilayah Manado, Rabu (11/8/2021).
Ia menyebutkan, Hari Kemerdekaan membawa keuntungan baginya, meski di tengah pandemi Covid-19. “Hari kemerdekaan ini, saya mendapatkan keuntungan dengan menjual bendera merah putih. Setiap harinya, bisa habis selusin bahkan sampai lebih. Dengan harga sebuah bendera Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Keuntungan perhari bisa capai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta,” katanya sembari menyampaikan, dirinya sudah tiga hari berjualan di pusat kota Manado.
Anak ke 2, dari 3 bersaudara pasangan Sumiyati Laiya dan Rasid Bilatula menambahkan, hasil penjualan bendera merah putih sangat membantu kebutuhan keluarga di tengah pandemi covid-19. “Di tengah kasus pandemi yang begitu tinggi saya bersyukur bisa jualan bendera merah putih ini,” tuturnya kembali.
Abdul juga menuturkan, hasil penjualan atau keuntungan penjualan merah putih dibagi dua. “Keuntungan yang saya dapat dibagi 2 dengan owner. Saya pribadi hanya menawarkan diri untuk terlibat menjual bendera merah putih ini, menawarkan diri bukan sekedar mencari keuntungan. Tetapi, juga menyambut kemerdekaan dengan menyadarkan masyarakat bahwa bulan Agustus, adalah bulan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.
Abdul yang keasikan berjualan, ketika ditanya lagi, saat momen kemerdekaan sudah tidak ada lagi, apakah ia akan terus berjualan seperti ini? Ia menjawab momen kemerdekaan sudah lewat, maka akan kembali seperti biasanya, melakukan pekerjaan pembuatan bak roti dan bak moka. “Ya kembali bekerja seperti biasanya,” pungkasnya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post