Manado, Barta1.com – Mantan birokrat Sulut yang kini berkarir sebagai legislator mempertanyakan rancangan makro dalam pembahasan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulut tahun 2021-2026.
Pembahasan RPJMD oleh Panitia Khusus (Pansus) melibatkan 21 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Sulut.
Ketua Pansus Vonny Paat awalnya membuka pembahasan. Dan anggota pansus dari Fraksi PDI Perjuangan, Herry Rontinsulu mempertanyakan program strategis tata ruang secara terperinci dari pembahasan RPJMD secara makro yang dapat dieksekusi.
Namun Kepala Bappeda Sulut, Jenny Karouw menilai RPJMD secara makro sangat luas. “Saya menilai kebijakan RPJMD ini sangat luas. Persoalannya bagimana untuk dieksekusi jika pembahasan terlalu luas. Adakah satu wilayah yang program tata ruangnya bisa dieksekusi secata terperinci, dengan perencanaan yang begitu baik,” tanya Rotinsulu.
Ia memberikan contoh, ketika tata ruang atau perencanaan yang tidak baik. “Contoh ada pembangunan hotel dan rumah sakit mau dibangun di Kota Manado dan Tomohon, jika penataan ruang tidak sesuai, maka pembangunan tidak bisa dilakukan dikarenakan harus menyesuaikan tata ruang yang ada,” jelasnya.
Untuk itu, perlu dibuat perencanaan yang matang, untuk bisa dioptimalkan, agar bisa melihat perioritas pembangunan secara makro.
Kepala Bappeda Sulut, Ir Jenny Karouw mengatakan, ini kan awal dari pembahasan RPJMD Sulut tahun 2021/2026, dibahas bersama dengan pansus. “Jadi, apa yang menjadi masukan dan kritikan sudah ditampung, untuk persiapan finalisasi dari RPJMD Sulut ini,” katanya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post