Sangihe, Barta1.com – Bupati Jabes Ezar Gaghana melaksanakan kunjungan kerja ke Kecamatan Tamako melakukan peninjauan pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid yang rencananya akan dibangun di beberapa titik di wilayah tersebut.
Peninjauan itu merupakan bagian dari identifikasi kesiapan lahan menindaklanjuti pertemuan dengan direktur salah satu Perusahaan Austria dan PT Jasa Tirta Energi, anak Perusahaan Perum PT Jasa Tirta I BUMN pada beberapa pekan lalu. Dimana dalam kesepakatan itu Pemerintah Kepulauan Sangihe diberikan kepercayaan menyiapkan lahan.
Tenaga hybrid merupakan pembangkit listrik yang yang terdiri dari dua atau lebih pembangkit dengan sumber energi yang berbeda. Dan Kecamatan Tamako dipilih berdasarkan kelayakan tempat dan lahan untuk menunjang tiga sumber energi seperti tenaga air, surya dan angin.
Adapun beberapa lokasi yang merupakan titik koordinat pembangunan tiga pembangkit listrik yang dikunjungi Bupati yaitu Lumahedo Kampung Menggawa II Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Kampung Balane Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sekaligus pusat transmisi, dan Kampung Ulung Peliang (Upel) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air.
“Kita berharap dalam kesempatan ini juga, tahun ini, sudah ada yang beroperasi dari tiga pembangkit ini. Karena ini punya nilai tambah untuk daerah maupun untuk masyarakat. Kami hari Senin akan bertemu dengan, pihak investor Austria dan pihak BUMN di Jakarta untuk mempresentasikan kesiapan potensi dan lahan yang digunakan,” ungkap Gaghana di lokasi peninjauan, Jumat (12/3/2021).
Bupati Gaghana memastikan pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid tersebut akan mendatangkan banyak manfaat baik bagi masyarakat Tamako dan masyarakat Sangihe pada umumnya. “Pertama untuk keandalan sistim PLN, kemudian juga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat akan bertumbuh dengan kondisi kapasitas listrik yang baik,” jelasnya kepada awak media.
Camat Kecamatan Tamako, Hengky Nantingkaseh, melalui agenda-agenda kerjanya sejauh ini telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat Tamako, khususnya yang bersentuhan langsung dengan titik pembangunan tiga pembangkit listrik tersebut seperti di Ulung Peliang (Upel), Balane, Lelipang dan Menggawa II Lumahedo.
“Sementara ini masyarakat menunggu tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh pihak perusahaan. Dan sebetulnya mereka sangat merespon dengan baik kalau ada kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tamako,” ujar Nantingkaseh.
Dirinya juga meyakini masyarakat Tamako dan sekitarnya kedepannya akan memeroleh dampak yang baik dari pembangunan pembangkit listrik terbarukan ini. Olehnya itu dirinya dan beberapa Kapitalaung yang terkait akan melakukan komunikasi dengan warga yang lahannya nantinya akan terpakai.
“Soal dampak ke depan, tidak mungkin tidak berdampak positif kepada masyarakat. Oleh karena itu kami dengan beberapa Kapitalaung sementara menginventarisasi pemilik lahan. Paling tidak kita membangun komunikasi. Dan ini baru ditahapan identifikasi lahan,” ujarnya.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post