Talaud, Barta1.com – Pembangunan jalan Essang-Rainis di Kabupaten Kepulauan Talaud mendapat acungan jempol masyarakat. Rekonstruksi jalan tanah Essang-Rainis yang berbandrol Rp 42.030.666.000,00- ini disambut meriah karena kondisi jalan nasional yang rusak parah akhirnya tersentuh oleh pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan Tomy Manguande salah satu tokoh masyarakat Desa Banada. Ia mengatakan pembangunan jalan ini sudah lama dinantikan tetapi baru saat ini terealisasi. “Sudah lama sekali kami menunggu kapan pemerintah mau memperbaiki jalan yang rusak di wilayah sini. Kendati memakan waktu yang lama untuk menunggu, kami sangat bersyukur karena saat ini sudah sementara dibangun dan sudah hamper selesai,” ujar Manguande, Kamis (31/12/2020).
Senada dengan itu, Kepala Desa Malat Utara, Melky Monda Mamongan mengapresiasi perhatian pemerintah pusat dengan dibangunnya jalan yang melintasi beberapa Desa termasuk Desa Malat. “Dengan adanya pembangunan jalan ini, kami sangat bersyukur. Biasanya kalau menuju ada urusan seperti berbelanja kebutuhan di Beo dan urusan pemerintahan ke Melonguane memakan waktu yang lama. Tapi saat ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam saja,” ungkap Mamongan.
Mamongan juga mennggambarkan soal kekecewaan masyarakat yang sering dialamatkan terhadap pemerintah karena jalan tersebut tak kunjung dibangun. “Sebelum jalan ini dibangun, banyak masyarakat yang merasa kecewa terhadap pemerintah pusat karena jalan ini merupakan jalan nasional. Bahkan, ada yang merasa bahwa pemerintah pusat sudah lupa dengan warga perbatasan khususnya yang ada di pesisir utara Pulau Karakelang. Tetapi saat ini mereka sangat senang dan menitipkan salam kepada bapak Presiden dan Wakil Presiden serta jajarannya,” tutur Mamongan.
Terpisah, General Superintendent (GS) PT. Dian Mosesa Perkasa, Efendy Parry menerangkan bahwa proses pengerjaan pembangunan jalan tersebut akan selesai dalam waktu dekat. “Pekerjaanya hampir selesai. Dalam waktu dekat perusahaan akan melakukan pengaspalan. AMP sudah siap untuk beroperasi,” kata Parry.
GS perusahaan yang mengerjakan pembangunan jalan tersebut mejelaskan juga soal kwalitas dan mutu pekerjaan yang sedang mereka kerjakan. Hal ini ia ungkapkan sebagai bentuk transparansi agar warga masyarakat mengetahui dan mengerti. “Tentunya pengerjaannya sesuai dengan mekanisme dan kontrak. Kita diawasi oleh pihak konsultan pengawas karena apabilah tidak sesuai dengan mutu dan kwalitas, pasti kita akan dipersoalkan oleh PPK dan konsultan pengawas,” terang Parry.
“Untuk material kita sudah melakukan uji mutu. Selain itu setiap selesai pelaksanaan soil semen, kita tetap mengambil data ketebalan dan kwalitas semen yang dipakai. Semua ketebalannya sesuai dengan kontrak yaitu 30 cm bahkan ada yang lebih dari itu,” Jelas Parry.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post