Manado, Barta1.com – Belum lama dilantik sebagai Direktur Politeknik Negeri Manado, kepemimpinan Maryke Alelo mulai diuji.
Hal itu terlihat ketika dirinya menemui mahasiswa yang merupakan calon wisudawan ketika melayangkan protes atas kebijakan wisuda daring. Terlihat, Alelo turun langsung menemui beberapa perwakilan calon wisudawan yang tidak mau menerima kebijakan tersebut.
Terdengar teriakan-teriakan dan tangisan disuarakan oleh calon wisudawan, yang berharap wisuda dilakukan secara tatap muka di Gedung Utama Polimdo, Rabu (16/12/2020).
Alelo memberikan simbol dengan tangannya memohon serta menyuarakan untuk mahasiswa bubar dan jangan berkerumunan. Ia juga mencoba menjelaskan kebijakan ini diambil atas dasar kondisi Covid-19 di Kota Manado yang masuk zona merah. Sehingga keputusan itu bukan diambil pihak Kampus Polimdo, namun atas arahan Satgas Covid-19 Sulut.
Melihat mahasiswa calon wisudawan mulai berkerumunan, Alelo meminta untuk bubar. “Kalian bubar yah. Nanti pimpinan Polimdo akan rapatkan kembali bersama pihak Satgas Covid-19 Sulut. Dan akan melibatkan calon wisudawan setiap jurusan untuk mengikuti rapat,” ucap Alelo.
Hasil rapat, akan segera disampaikan melalui website Polimdo. “Tetap sabar yah adik-adik, hasil rapat akan segera diinfokan kembali,” jelasnya.
Eben Sajow, calon wisudawan berharap pertemuan dengan Direktur Polimdo dan pihak Satgas Covid-19 nanti agar adanya wisuda secara tatap muka. “Sangat disayangkan, ada beberapa orang tua yang sudah datang dari Papua. Kemudian ada yang dari desa telah mengikuti rapid test untuk ke Manado guna melihat anaknya wisuda. Penantian kami sudah lama untuk wisuda, cukup lama kami bersabar, ketika pemilihan direktur pertama hingga kedua. Kami berharap ada jalan keluar,” ujar Eben.
Keputusan Kamis (17/12/2020) hari ini sesuai surat edaran yang bertanda tangan Direktur Mareyke Alelo bahwa wisuda tetap daring, guna mencegah penyebaran Covid-19.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post