Manado, Barta1.com – Pandemi bukan penghalang untuk berusaha memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya. Prinsip itu yang dipegang teguh Wawan Parasana (26).
Wawan Parasana anak ketiga dari pasangan Mulyadi Parasana dan Sukarni Pontorondo, dan tinggal di Kelurahan Mahawu, Lingkungan 2, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.
Wawan pula sebagai tulang punggung bagi istri, anak dan orang tuanya. Di tengah pandemi Covid-19, dia bersama istrinya Ratnawati Ismail (24) tidak lengah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan usaha mereka, cendol.
“Usaha cendol dibangun sejak tahun 2018. Awal membuat cendol hanya belajar dari youtube saja. Namun ketika mencoba, lumayan keuntungannya per hari bisa mencapai 30 cup dengan untung bisa capai 300 ribu atau lebih,” tutur Wawan, belum lama ini.
Ia pun menambahkan, berjualan cendol ada dampak positifnya adapun tidak. Pertama, positifnya ketika kita sudah melihat keuntungannya, dan penghalangnya, ketika jualan tidak laku dimusim hujan, maka tidak akan mendapatkan keutungan sama sekali. “Untuk itu, saya menyarankan bagi akan membuka usaha, harus belajar sabar,” ucap Wawan sambil tersenyum.
“Apalagi di tengah pandemi mulai memanas di Kota Manado. Saya tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, prinsip saya kebutuhan terpenuhi,” tambahnya.
Setiap harinya Wawan keluar dari rumah pukul 9.00 WITA, dengan 30 cup cendol yang sudah tersedia, di motor vespanya. “Awal pandemi, hanya terjual 20 cup, berarti pendapatan Rp 200 ribu per hari. Kali ini, sudah kembali normal dengan menghabiskan 30 cup, dengan keuntungan Rp 300 ribu per hari,” jelasnya.
Jika ada yang mau membeli cendol, bisa langsung ke tiga lokasi, yang setiap harinya Wawan mangkal, di Boulevard 2 Maasing, Mahawu Lingkungan 2, tepatnya depan GMIM Tonsina dan Kampung Islam tepatnya di depan kantor JNT Tuminting.
“Bagi kawan-kawan ku semuanya, ada banyak ide usaha yang bisa kita kerjakan. Mari mencoba, jangan malas, jika gagal, mari evaluasi dan mencoba lagi. Bagi anak-anak muda, jangan bergantung lagi kepada orang tua, jika bisa kita membalas budi dengan memberi kembali kepada orang tua kita, dengan melakukan hal kreatif seperti membuka usaha,” ajak Wawan sembari menambahkan usaha cendol hanya menghabiskan modal Rp 1 juta lebih, dan keuntungannya lumayan memuaskan.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post