Sangihe, Barta1.com – Penutupan turnamen sepak bola Piala Persaudaraan yang diselenggarakan oleh Askab PSSI Sangihe berjalan sukses dengan menempatkan Barangka United sebagai pemenang setelah menyingkirkan juara bertahan Manganitu Selection dengan skor 2-0 pada partai final, di Lapangan Gesit Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sabtu (7/11/2020).
Partai final yang dilangsungkan antara dua kesebelasan tersebut juga ditandai sebagai penutupan turnamen bergengsi di Kepulauan Sangihe. Selama berlangsungnya turnamen, situasi keamanan berlangsung aman dan kondusif dikarenakan panitia tetap melakukan koordinasi dengan pihak keamanan yang mengontrol penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Di sela-sela penyerahan trofi turnamen Ketua Askab PSSI Sangihe, Michael Thungari menyatakan syukurnya, karena setelah berproses sekian lama pertandingan sepak bola di pulau perbatasan itu boleh berakhir dengan baik, dan mencapai babak final.
“Nyaris dikeseluruhan Sulawesi Utara (Sulut), tidak ada pertandingan sepak bola, namun kita di Sangihe mampu melewati Piala Persaudaraan ini, tidak hanya dengan sportifitas yang terjalin dengan baik, tapi juga dengan penekanan protokol kesehatan yang telah dimaksimalkan, baik oleh panitia maupun setiap tim,” ujar Thungari.
Ia juga menuturkan bahwa ada tantangan tersendiri ketika menjalankan pertandingan di tengah pandemi, namun demikian dengan menerapkan standar protokol kesehatan dengan baik maka dirinya percaya pertandingan dapat berakhir dengan baik. “Rasanya memang berat karena selain memikirkan jalanya turnamen panitia juga harus bertanggung jawab jangan sampai terjadi kluster baru. Puji Tuhan semua telah selesai dengan baik, antusias masyarakat cukup baik walaupun tidak seperti normal biasanya karena memang kita batasi karna harus mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya optimis.
Dirinya memberi apresiasi terhadap setiap pihak yang sudah berperan aktif dalam menjamin keberlangsungan pertandingan yang sedari awal, sehingga tetap berjalan kondusif dan sesuai cita-cita mengembangkan dunia sepak bola di pulau perbatasan Kepulauan Sangihe lebih baik lagi.
“Tentu saja kami harus berterima kasih, baik kepada pemerintah, kepolisian, tim-tim, manajemen, hingga supporter yang sudah menjaga kondusifitas serta sportivitas sehingga piala persaudaraan berakhir dengan baik dan sukses,” kunci dia.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana menyebutkan jika hal ini merupakan perhelatan yang luar biasa. Dirinyapun bersyukur, karena baik gelaran piala persaudaraan kali, maupun gelaran-gelaran sebelumnya, jargon sportivitas dapat terus dikumandangkan baik oleh masing-masing, lebih spesifik lagi para pemain, manajemen, supporter, bahkan panitia dan tim pengadil (wasit).
“Hari ini pun merupakan sebuah sejarah, dimana pada partai final ada dua tim yang berasal dari wilayah yang sama, dan mereka mencerminkan dengan baik arti dari persaudaraan. Tidak hanya namanya, tapi juga tatanan yang sudah terbangun,” ungkap Gaghana.
Sebagai Bupati dirinya selalu mensupport agenda-agenda seperti ini. “Apalagi jika ini menyangkut pengembangan prestasi kaum muda di bidang olahraga. Untuk sarana prasarana, kita akan tetap berjuang untuk memberikan yang lebih baik. Karna untuk sarana merupakan bagian dari pemerintah pusat, maka kamipun sangat berharap akan ada perhatian agar peningkatan kualitas sepak bola di Sangihe berjalan seiring dengan peningkatan sarana-prasarananya,” ungkap dia.
Selama jalannya helatan Piala Persaudaraan 2020 panitia juga mengambil kesempatan menyalurkan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga berupa Alat Pelindung Diri (APD) khusus untuk tim-tim yang berlaga di ajang yang biasanya dilaksanakan setahun-sekali itu.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post