Manado, Barta1.com – Pemerintahan Provinsi Sulut yang dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur, Olly Dondokambey dan Steven OE Kandouw gencar menjadikan alat musik tradisional kolintang diakui sebagai warisan budaya dunia.
Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan) Indonesia telah membuktikan kolintang sebagai alat musik pengiring pada perayaan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Klabat, 17 Agustus 2020 lalu.
“Sebuah kebanggaan buat kami, ketika alat musik kolintang menjadi pengiring lagu kebangsaan Indonesia di Gunung Klabat, 17 Agustus 2020 kemarin,” kata Kadis Kebudayaan Sulut, Jenry Sualang, belum lama ini.
Sualang menyampaikan bukti bahwa kedepannya kolintang akan menjadi alat musik yang diakui secara internasional. “Kemarin kolintang bersaing dengan angklung, akan tetapi angklung lebih dahulu diakui sebagai warisan budaya dunia. Tahun 2021 nanti saya percaya kolintang akan mencoba menyusul angklung, diakui sebagai warisan budaya dunia,” ujarnya.
Bulan depan, di Minahasa Utara (Minut) bakal digelar kolintang missal. Dan ini salah satu penilaian dari pemerintah pusat hingga Unesco. Bukan itu saja, setiap pelatih kolintang di Sulut, akan membuat latihan disemua jenjang, baik SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, LSM dan lain-lain.
Saat ditanya, salah satu persyaratan diakui sebagai warisan budaya dunia adalah adanya museum kolintang? Sualang menjawab, kedepannya akan diusulkan. “Akan tetapi kita ketahui bersama situasi saat ini, nanti kita lihat kedepannya. Ketika ada anggaran yang memungkinkan, diusahakan adanya pembangunan museum kolintang,” tuturnya.
Untuk saat ini, museum kolintang dialihkan di Museum Negeri Provinsi Sulut yang sudah digabungkan dengan Taman Budaya. “Akan dibuat bengkel seni. jika akan dilakukan penilaian, di situlah kita bisa melihat cara-cara memainkan kolintang dan pemain-pemain yang akan memainkan kolitang. “Tahun depan, kolintang go Unesco, atau menuju warisan budaya dunia,” bebernya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post