Talaud, Barta1.com – Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sambuara Kabupaten Kepulauan Talaud diajak untuk beradaptasi dengan alam melalui metode pembelajaran luar jaringan (luring) yang dilakukan di tepi pantai, Kamis (27/8/2020).
Metode belajar mengajar yang diterapkan oleh Fernando Loronusa SPd, salah seorang guru di SMA Negeri 1 Sambuara merupakan satu hal yang kreatif dan unik.
Pasalnya, pola yang ia terapkan yaitu melakukan kegiatan belajar di tepi pantai bersama para siswa dengan menggunakan papan tulis dan buku elektronik offline yang ada di hand phone merupakan hal yang jarang dijumpai.
Ia menceritakan awal munculnya ide untuk belajar sambal beradaptasi dengan alam. “Waktu melakukan pembelajaran di rumah siswa, terlintas ide untuk belajar di tepi pantai. Saat saya mengungkapkan ide tersebut kepada para siswa, ternyata mereka menyambutnya dengan senang. Maka dari situlah saya menyusun agenda tersebut,” tutur Loronusa.
“Hal ini dilakukan untuk keluar dari zona nyaman. Selain untuk membuat para siswa belajar dengan nyaman, Para siswa juga harus beradaptasi dengan alam agar rasa cinta terhadap alam bisa tertanam. Para siswa juga dituntun agar memahami bahwa alam merupakan tempat belajar yang nyaman,” ujarnya.
Melalui metode tersebut, para siswa cukup serius dan nyaman selama berlangsungnya kegiatan belajar. “Para siswa ternyata sangat senang belajar di pantai. Selain suasana nyaman dan udara yang sejuk, mereka lebih cepat menangkap pelajaran yang diberikan,” terang Loronusa.
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Sambuara, Nofti Halean, SPd mengungkapkan rasa bangga atas kreativitas yang dimiliki oleh para guru yang ada di sekolah yang ia pimpin.
“Rasa bangga dan salut terhadap bapak/ibu guru yang ada di SMA Negeri 1 Sambuara yang sangat kreatif. Mereka menerapkan metode yang menarik agar para siswa tidak bosan saat belajar,” kata Halean.
“Apalagi dimasa pandemi Covid-19, dimana tingkat stress antara guru dan siswa itu sangat tinggi. Ditambah lagi dengan pelaksanaan pembelajaran daring yang kurang memungkinkan karena persoalan jaringan internet serta keterbatasan siswa yang memiliki hand phone android, maka para pengajar menerapkan metode luring seperti yang dilakukan di pantai oleh salah satu rekan guru di sekolah kami,” jelas Halean.
Dia juga mengimbau kepada para siswa agar tetap semangat dan lebih kreatif lagi untuk para guru dalam memberikan pelajaran bagi para siswa. “Untuk para siswa, mari kita selalu mejaga semangat belajar. Di tengah keterbatasan yang ada, kita para guru harus terus berkreativitas untuk menciptakan satu hal yang baru agar para siswa tidak merasa bosan untuk belajar,” kunci Halean.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post