Manado, Barta1.com — Masker menjadi kebutuhan primer di masa new normal. Warga yang melakukan aktivitas di luar rumah wajib hukumnya menggunakan penutup hidung dan mulut ini, sehingga penjualan masker belakangan jadi bisnis yang menguntungkan.
Idris Iradati (25) ikut mengambil keuntungan dari permintaan masker yang 3 bulan terakhir ini melonjak. Berhubung Idris adalah penjahit, maka masker yang dijualnya adalah produksi sendiri berjenis skuba. Saat masih membuka usaha jahit di area Shopping Center Pasar 45 Manado, Idris bisa menuai untung hingga Rp 300.000 per hari. Tapi beberapa waktu kemudian semakin banyak yang melakoni bisnis tersebut, keuntungan yang diraih dari Shopping makin menipis. Idris putar akal.
Dia jemput bola, tetap memproduksi masker skuba tapi kini memperdagangannya lewat lapak sederhana di jalur Jalan Maramis, Kairagi Manado. Setiap hari mulai jam 8 pagi hingga 9 malam, Idris mangkal di area itu ditemani putra dan istrinya, Sri Noni Balango (23).
“Sudah 2 bulan kami jualan di sini, lumayan lah sehari bisa dapat untung bersih hingga Rp 200 ribu, asal kontinyu jualan dari pagi sampai malam,” kata warga dari Gorontalo yang datang mengadu nasib sejak 3 tahun lalu di Manado itu, Rabu (03/06/2020) pada Barta1.
Usaha jualan masker diyakini pasangan muda ini bisa memperpanjang hidup mereka selama masa pandemi Covid-19. Selain biaya seperti makan dan minum, atau kebutuhan sehari-hari, laba masker juga untuk menutup ongkos sewa rumah Rp 5 juta per tahunnya.
“Selama ada niat selalu ada jalan,” kata Noni sembari tersenyum. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post