Manado, Barta1.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara berhasil mengamankan 20 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Manado saat terjadi kerusuhan, Sabtu (11/4/2020).
“Para provokator itu dalam pemeriksaan secara intensif oleh polisi,” ujar Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abbas di Manado, Minggu (12/4/2020).
Ia mengatakan saat ini situasi di Lapas Klas IIA Manado sudah dalam keadaan kondusif. Setelah negosiasi yang dilakukan baik oleh petugas Lapas maupun pihak kepolisian tidak berhasil. “Maka pada pukul 18.30 WITA dilakukan tindakan tegas terukur oleh personil gabungan. Dan berkat kesigapan personil gabungan sehingga sekitar pukul 19.30 WITA situasi di Lapas Manado dapat dikuasai dan telah kondusif,” katanya.
Sedangkan warga binaan yang diduga sebagai provokator dan terlibat langsung pada kerusuhan tersebut sedang menjalani pemeriksaan. “Ada kurang lebih sekitar 20-an warga binaan yang dilakukan pemeriksaan setelah situasi Lapas Manado telah kondusif dan dapat dikuasai kembali oleh kepolisian dan petugas Lapas serta rekan-rekan TNI,” ujar Jullest.
Dia menambahkan sejauh ini para pelaku dari warga binaan Lapas Manado sebagian ada yang ada akan dititipkan ke Lapas-Lapas yang ada di seputaran Sulut. “Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan kerusuhan yakni personil kepolisian dari Polda, Polres, Polsek, dan Brimob. Ada juga rekan-rekan TNI, Dinas Pemadam Kebakaran, dan unsur medis,” ujarnya.
Sebelumnya, kondisi mencekam terjadi di Lapas Manado. Para napi ketakutan dengan penyebaran virus Corona (Covid-19 sehingga meminta mereka diasimilisasi. “Iya para Napi kuatir dengan virus Corona. Apalagi kemarin kami telah melepas 115 Napi untuk asimilasi yang di rumahkan,” ujar Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulut, Lumaksono.
Saat ini ada 435 Napi yang ada di Lapas Manado. “Mereka sebagian besar takut Covid-19 ini sehingga minta dibebaskan. Namun keinginan para Napi tidak bisa dikabulkan karena tidak sesuai ketentuan yang ada. Ketentuan kami yang asimilasi hanya Napi yang betul-betul Napi Pidana Umum saja. Sementara mereka yang meminta bebas adalah mayoritas Napi narkoba. Itulah memicu reaksi para Napi sehingga terjadi kerusuhan,” katanya.
Peliput : Albert P Nalang, Agustinus Hari
Discussion about this post