Tondano, Barta1.com – Laga uji coba terakhir Morotai United dalam tur ke Sulawesi Utara menantang tuan rumah Persmin Minahasa di Stadion Maesa Tondano, Rabu (11/3/2020). Sayang anak asuh Zainal Panduko harus menelan pil pahit dengan kekalahan 1-3.
“Saat kembali ke Morotai kami akan melakukan evaluasi hasil dari uji coba di Sulut,” ujar Panduko usai pertandingan.
Ia mengakui pemain kelelahan usai dua dua uji coba sebelumnya melawan Sulut United dan Panther FC Manado. “Itu salah satu faktor, karena kita main 2×45 menit, tapi istirahatnya hanya sehari. Jadi faktor kecapaian itu bisa masuk akal. Terus dari segi kematangan, Persmin memang cukup matang, jadi apa yang kita dapatkan ini jadi pelajaran,” katanya.
Faktor lain yakni stamina pemain tidak maksimal. “Anak-anak tidak main seperti saat melawan Sulut United dan Panther FC. Kemarin mereka cukup percaya diri. Tapi kali ini bermain di bawah form, lalu faktor cuaca. Artinya kendala-kendala itu yang buat mereka tidak bisa berkembang. Tapi itulah, kita tahap belajar kita datang bertanding untuk kedepan lebih maju. Tujuan kita sampai try out ke sini ingin belajar karena kita baru 5 bulan. Sedangkan pemain itu bisa maksimal kalau sudah 5-6 tahun. Sehingga keberadaan tim saya ini harus dimaklumi. Yang penting tujuan try out ini bisa dapat banyak pengalaman dari tim-tim yang punya pemain sekelas atau mantan pemain Liga 1 dan 2,” ujarnya.
Pelatih Persmin Minahasa, Rudi Manumpil, mengatakan sesungguhnya Morotai United sudah bermain bagus, tapi mereka kecapean sehingga sulit berkembang. “Contoh ada peluang tapi tidak bisa dimaksimalkan karena pemain tidak mau maju. Mungkin kalau mereka punya waktu istirahat dua hari setelah selesai pertandingan lawan Panther Manado, mungkin akan bagus,” ujarnya.
Kebetulan kata dia, untuk pemain Persmin memang sudah begitu siap karena setiap hari bermain. “Kita jangan melihat hasil akhir tapi lihat kekurangan lalu diperbaiki. Saya yakin Morotai United akan makin baik ke depan,” tuturnya.
Jalannya Pertandingan
Morotai United telah kebobolan lebih dulu di menit 16 babak pertama. Gol tercipta lewat tendangan bebas gelandang Persmin, Aldy Mertosono. Tiga menit kemudian, Persmin nyaris memperbesar keunggulan. Tapi tendangan keras Aldy Mertosono yang berakselerasi di depan kotak pinalti, berhasil ditepis gawang Dede Ari.
Morotai United mencoba bangkit. Di menit 23, Wan Laha yang melakukan sentuhan satu-dua dengan Burhanudin, melepas tendangan tapi terlalu lemah dan berhasil ditangkap kiper Persmin.
Lagi, peluang emas Morotai United terjadi di menit 35. Kemelut di depan gawang Persmin yang berawal dari sepak sudut, tapi bola sundulan Burhanudin hanya membentur mistar gawang.
Konsentrasi yang hilang akibat stamina yang mulai menurun membuat lengah barisan pertahanan Morotai United. Akibatnya, Maldini Paongky berhasil merebut bola dari kesalahan bek, dan kemudian melepaskan tendangan keras ke sudut kiri gawang dan gol. Skor berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan Persmin.
Di awal-awal babak kedua, sejumlah peluang diciptakan kedua kesebelasan. Namun penyelesaian akhir yang kurang bagus, sehingga belum tercipta gol.
Tepat di menit 63, Persmin Minahasa memperbesar keunggulan lewat gol sundulan kepala striker Djeffry Mamanua. Skor berubah lagi menjadi 3-0.
Morotai United nyaris memperkecil kekalahan di menit 70. Berawal dari tendangan sudut ke dalam kotak pinalti, Abdul Muthalib menyundul bola tapi melambung di atas mistar gawang.
Gol balasan baru tercipta di menit 81. Bysmar Ali diganjal dalam kotak pinalti sehingga wasit harus menunjuk titik putih. Muh Rido Syahdan yang mengeksekusi pinalti itu, berhasil menyarangkan bola ke sudut kiri gawang. 3-1.
Di sisa waktu yang ada, Morotai United terus mencoba memperkecil kekalahan. Tapi hingga wasit membunyikan peluit panjang tanda babak kedua berakhir, tidak ada gol yang tercipta lagi. Persmin Minahasa pun memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-1.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post