Sangihe, Barta1.com – Ketidakpuasan adalah hal pertama yang diperlukan untuk sebuah perubahan. Ungkapan ilmuwan Thomas Alva Edison ini barangkali bisa menjadi pijakan dokter Handry Pasandaran dalam melanjutkan pengelolaan manajemen lumbung utama kesehatan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Liun Kendage Tahuna.
Dari segala kelebihan dan keterbatasannya Liun Kendage tak pernah lepas dari sorotan dan keluhan warga. Terutama masalah oksigen kosong dan ketidaktersediaan obat tertentu di apotik rumah sakit menjadi masalah klasik yang hingga hari ini masih menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat.
Hal demikianlah tentunya menjadi akar dari ketidakpuasan itu. menyikapi kondisi ini, praktisi sosial Kepulauan Sangihe Asril Tatande mendorong direktur yang baru saja dilantik dr. Handry Pasandaran untuk dapat melakukan inovasi yang bisa menjawab keluhan masyarakat terkait masalah obat dan oksigen.
Menurutnya, Senin (13/1/2020) ada dua hal yang tidak bisa diepaskan satu sama lain yang harus diperhatikan oleh Dr Handry Pasandaran, yaitu pertama keluhan warga terkait masalah kekurangan oksigen dan kedua harus ada assessment internal pegawai RSUD Liun Kendage Tahuna.
“Terkait oksigen ini masalah fatal. Namun demikian tidak harus menutup hal baik terkait pelayanan rumah sakit tersebut. Kekurangan oksigen itu juga merupakan dampak hutang BPJS 14 Triliun. Jadi dampak dari 14 triliun ini di seluruh indonesia di seluruh rumah sakit, termasuk Tahuna, yaitu kekurangan, keterlambatan pembayaran dengan pihak ketiga tentang tabung dan lain-lain. Masalahnya ada di situ,” ungkap Tatande.
Begitu juga menurutnya terkait dengan assessment pegawai rumah sakit itu perlu. “Mereka yang ada dibagian teknis. Mereka yang paling mengetahui masalah seperti itu. Jadi perlu diassessment lagi. Nah semoga direktur rumah sakit sekarang, dan saya yakin pak direktur baru ini mampu mengatasi kekurangan karena beliau selama ini punya kinerja yang bagus” lanjut dia.
8 Januari 2020 Dr Handry Pasandaran dikukuhkan menjadi direktur Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe. Terpilihnya Pasandaran tentu tak lepas dari kepiawaiannya sebagai seorang dokter yang dinilai mampu mengelolah rumah sakit andalan daerah kepulauan itu. Meski begitu langkah utamanya adalah dirinya tentu perlu mempelajari dan membuat kajian untuk menemukan titik permasalahan yang menjadi keluhan warga masyarakat.
“Kita ketahui bersama, beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa keluhan dari masyarakat, kritikan, tetapi itu merupakan hal yang wajar. Kami akan analisa mana yang prioritas dan akan ditentukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan, yang baik dipertahankan dan ditingkatkan, dan yang banyak disoroti masyarakat seperti kelangkaan oksigen, ketersediaan obat, kebersihan dan sikap petugas serta hal-hal lainnya akan kami atasi,” ungkap Pasandaran.
Tak tanggung-tanggung dirinya berjanji dalam enam bulan kedepannya, dengan dukungan timnya mereka akan menyelesaikan segala persoalan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.”begitu banyak PR maka akan dipilah dan ditentukan yang paling prioritas, itu yang akan kami segera tuntaskan dalam tiga hingga enam bulan pertama,” pungkas Pasandaran.
Peliput: Rendy Saselah
Discussion about this post