Sangihe, Barta1.com — Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, merasa paling bertanggungjawab atas ketersediaan fasilitas bangunan Asrama Mahasiwa Sangihe di Tondano Sulawesi Utara.
Tahun 2017, pada sebuah kesempatan bertemu dengan mahasiswa di Tondano, Jabes mengungkapkan dirinya tidak berani berjanji untuk mewujudkan pembangunan asrama yang pada setiap helatan pemilihan kepala daerah selalu menjadi jualan kampanye.
Dia menekankan memang fasilitas asrama menjadi kebutuhan dasar untuk menunjang proses belajar mengajar anak-anak daerah yang menimbah ilmu di Universitas Negeri Manado (Unima). Tak hanya isapan jempol, 8 April 2019, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melakukan peletakan batu dasar Asrama Mahasiswa Sangihe yang berlokasi di Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa.
Komitmen pemerintah terus berpacu dengan mengalokasikan Pagu Anggaran kurang lebih Rp 3 miliar untuk pembangunan tahap pertama Gedung Asrama tersebut. Hal demikian dibenarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabuaten Sangihe, Gory Londo. Dikatakannya, untuk tahap pertama ini pembangunan gedung asrama mahasiswa Unima sebanyak 11 kamar peruntukan mahasiswi.
“Jadi untuk tahap pertama pemerintah daerah menyediakan anggaran kurang lebih Rp 3 miliar untuk pekerjaan pembangunan lantai dasar dan 13 kamar bagi putri. Nantinya pemerintah daerah kembali akan menganggarkan di tahun 2020 untuk kelanjutan pembangunan lantai dua bagi para putra,” jelas Londo.
Untuk diketahui bangunan asrama tersebut berkonstruksi 3 lantai yang menampung 360 mahasiswa dengan 94 kamar ukuran 4×5 meter.
“Waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan ini sesuai dengan kontrak hingga 13 Desember 2019. mudah-mudahan dalam pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar sesuai dengan kontrak dan hingga saat ini pekerjaannya sudah mencapai 50 persen,” sambungnya.
Bupati Jabes Ezar Gaghana mengungkapkan pembangunna asrama tersebut tak hanya menjawab aspirasi masyarakat dan mahasiswa yang menempuh kuliah di Tondano, tetapi sudah menjadi komitmen dirinya untuk mendukung kemajuan pendidikan anak daerah Kepulauan Sangihe.
“Jadi pembangunan gedung mahasiswa di Tondano tak hanya menjawab kerinduan dari masyarakat dan para pelajar yang melanjutkan sekolahnya ke jenjang lebih tinggi. Tetapi sudah menjadi komitmen saya agar anak anak daerah memperoleh pendidikan yang berkualitas serta tingkat SDM yang lebih baik,” ungkap Gaghana.
Sementara itu, Mahasiswa dan Alumni Universitas Negeri Manado yang berasal dari Sangihe, terus mengapresiasi keseriusan pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam mewujudkan pembangunan asrama mahasiswa Sangihe di Tondano.
“Pemerintah hari ini ternyata benar-benar serius. Kami selalu mengamati perkembangan asrama ini terus dipacu. Jadi, kalaupun ada isu-isu asrama belum dibangun, itu hanya berota bohong dari segelintir orang. Kami di sini terus mengawasi,” Ujar Rafel Pulumbara, mahasiswa Hukum Universitas Negeri Manado.
Hal senada disampaikan Gerald Kobis, Rabu (6/11/2109) selaku alumni Unima yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe. Gerald sedikit mengisahkan perjuangan panjang mewujudkan asrama mahasiswa Sangihe yang pada hari ini terwujud di kepemimpinan Bupati Jabes Ezar Gaghana.
“Perjuangan panjang memang, ketika masih menjadi mahasiswa. Salah satunya adalah pendirian organisasi Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe sebagai organisasi yang bertujuan untuk mendesak pembangunan asrama di Tondano. Di tiap Pilkada Sangihe, isu asrama menjadi paling laris. Namun nanti di pemerintahan hari ini dapat terwujud. Tentu patut untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah hari ini,” Ujar Kobis, yang merupakan alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Unima. (*)
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post